WANITA TELANJANG ITU BINATANG (INDAHNYA FISIKA PADA PAKAIAN)
(QS. Al-Furqan (25): 43-44) dan QS. (12) Yusuf : 53)
Kajian Buku Kudung Gaul karangan Abu Al-Ghifari
Oleh : Suyuti, S.Pd.,M.Si.(SMAN 1 Marioriwawo Soppeng
Sul-Sel)
A. Esensi Pakaian
Allah SWT menurunkan pakaian untuk menutup aurat, hal ditegaskan Allah SWT dalam firman_Nya QS. A-'Araaf (7) ayat 26 yang artinya:
26. Hai anak Adam[530], sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa[531] itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. |
[530]. Maksudnya ialah: umat manusia [531]. Maksudnya ialah: selalu bertakwa kepada Allah. |
Orang yang tidak mengindahkan perintah Allah SWT di atas, maka mereka dikelompokkan sebagai golongan orang kafir yang dipimpin oleh syaitan laknatullah. Hal ditegaskan Allah SWT dalam firman_Nya QS. A-'Araaf (7) ayat 27 yang artinya:
27. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan
sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan
dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya.
Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu
tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan
itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.
B. Wanita telanjang itu binatang
Rasulullah Saw menegaskan lewat haditsnya yang diriwayatkan oleh At-Tabrani, Al-Mu'jam As-Shagir : 223 bahwa:
"Dari Abdullah bin Umar, ia mendengar Rasulullah Saw. bersabda: " Pada akhir umatku nanti akan ada wanita2 yg berpakaian namun telanjang. Di atas mereka seperti terdapat bongkol (punuk) onta. Kutuklah mereka karena sebenarnya mereka itu kaum yang terkutuk. mereka tidak akan masuk surga dan juga tidak akan memperoleh wanginya, padahal wangi surga itu dapat dicium dari perjalanan (jarak sangat jauh) sekian dan sekian".
Dikesempatan lain Rasulullah Saw. bersabda:
"Siapapun wanita yang melepaskan pakainnya (menampakkan auratnya) bukan di rumahnya sendiri, maka Allah akan merobek tirai kehormatan (tidak ada penyelamat baginya)". (HR. Ahmad, At-Tabrani dan Al-Hakim)
Wanita telanjang itu binatang, hal ini ditegaskan allah SWT dalam firman-Nya dalam QS. Al-Furqan: 43-44) yang artinya:
" 43. Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?,
44. atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau
memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka
lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)".
dan QS. Yusuf : 53) yang artinya :
53. "Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu
itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh
Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang".
serta QS. Shaad (38) : 26 yang artinya:
26. "Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka
bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan
Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab
yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan".
C. Sanksi bagi Wanita telanjang (Tak berjilbab)
Perintah memakai jilbab bagi wanita muslimah adalah salah satu kewajiban yang fungsinya untuk melindungi kehormatan wanita dan sekaligus ibadah bagi muslimah itu sendiri. Jadi berjilbab saja, maka muslimah telah meraup pahala yang besar di sisi Allah SWT.
Wanita yang tidak berjilbab telah mencemari kehormatan wanita muslimah itu sendiri, sehingga pantas Allah SWT mencampakkan kehormatan mereka, kehormatannya tercoreng. juga dosa besar akan dtimpakan Allah SWT pada mereka baik di dunia terlebih-lebih di Akhirat nanti. Rasulullah Saw menegaskan hal ini dalam sabdanya yang artinya:
"Ada dua golongan dari ahli neraka yang siksanya belum pernah saya lihat sebelumnya,
(1) kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk memukul orang (penguasa yang zhalim) dan (2) wanita yang berpakaian tapi telanjang, yang selalu maksiat, dan menarik orang lain untuk berbuat maksiat. Rambutnya sebesar punuk onta. Mereka tidak akan masuk surga, bahkan tak akan mencium wanginya surga, padahal bau surga itu tercium sejauh perjalanan yang amat panjang." (HR. Muslim)
D. Wanita dan Betina
Wanita berasal dari bahasa sansakerta, yakni bonita yang artinya mulia, cantik dan berkepribadian
Terdapat persamaan dan perbedaan antara wanita dan betina.
Persamaannya: keduanya sama-sama berjenis kelamin feminin.
Perbedaanya: kalau wanita memiliki nilai moral yang kuat( mulia, berkepribadian) sedangkan betina tidak memiliki nilai moral dan kata ini hanya cocok digunakan pada binatang.
Wanita dalam melakukan sesuatu selalu mengedepankan hukum agama, pertimbangan moral, atau melihat sisi halal haramnya sesuatu.Jika haram, maka sekalipun suka, ia tidak berani melakukannya. bagi wanita, hanya pernikahan yang membuka pintu bolehnya lawan jenis berhubungan intim.
Jauh berbeda dengan betina, ia menilai hanya atas dasar suka sama suka. Dalam melakukan aktivitas seksual, yang ada dalam pikirannya betina adalah jantan (laki-laki) dan aku adalah betina. Dia tidak melihat apakah itu anaknya, ibunya, tetangganya, temannya, dll. Ia tidak kenal halal haram. Ibarat seekor binatang sepeerti ayam dalam melakukan aktivitas, ia bebas tanpa batas.
Jika wanita mengaku wanita tapi kelakuannya seperti betina, maka sebenarnya mereka hanya layak disebut betina yang kata ini hanya cocok digunakan pada binatang, sehingga pantas Allah menggolongkan mereka sebagai binatang. Pantas jika di neraka kebanyakan penghuninya adalah betina.
Jika keindahan fisika pada pakaian dinikmati sesuai esensi pakaian, maka insya Allah kitya semua terhindar dari gelar kelompok binatang dan terhindar dari siksa api neraka. Esensi keindahan Fisika di mana saja dan apapun bentuknya adalah untuk disyukuri manusia dan dimanfaatkan hanya mengabdi kepada Allah SWT.
Wahai Saudara(i)ku, Kenapa Engkau Berpakaian Tapi Telanjang? Selengkapnya baca di sini
Semoga Allah SWT senantiasa menuntun kita berada di jalan-Nya, sehingga terhindar dari siksaan api neraka. Semoga manfaat buat penulis bersaudara (i), amin