Senin, 13 September 2021

MINDSET ATAU POLA PIKIR SUKSES BISNIS

 


Mindset atau pola pikir

 

Ada yang nanya ke saya : "mas, bagaimana sih caranya biar bisa punya penghasilan tambahan sampai puluhan juta?". Saya jawab " jualan". Lalu orang tersebut bilang "Tapi kan saya gak bisa jualan, anak-anak masih kecil, waktu terbatas, bla bla bla bla.."

 

Hal pertama yang perlu kita miliki jika ingin berhasil di bidang apapun adalah pola pikir yang benar.

 

Beberapa pola pikir yang perlu kita miliki diantaranya :

 

1. Berpikir positif

2. Jangan berpikir instan, berproseslah

3. Fokus

4. Kerja keras

5. Konsisten

6. Sabar

7. Siap sukses siap gagal

8. Jangan menyerah

9. Tawakkal

 

Kalau pengin tembus profit puluhan juta dalam sebulan, kita kuatin bareng-bareng agar punya mindset seperti di atas ya..

 

Mitra Hebat🤩 sudah on proses mindsetnya khan?

 

Wahai sahabatku, taukah anda obat penyembuh yg   digaransi Allah sebagai penyembuh bagi manusia?

Berikut jawabannya...                                                                                                                                                                       APA ITU PROPOLIS ???

 

 

".... Dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat menyembuhkan bagi manusia... "

[QS. An-Nahl : 69]

 

4 Macam minuman Yang keluar dari perut lebah :

1. Madu

2. Propolis

3. Beepolen

4. Royal jelly

 

Lebah menggunakan propolis untuk melindungi sarangnya dari serangan bakteri, jamur, virus, penyakit maupun hewan2 lain.

 

 

***

Para peneliti telah menemukan setidaknya propolis mengandung 300 jenis senyawa aktif, Kebanyakan senyawa tersebut adalah flavoloid yang dapat melawan penyakit dan kerusakan pada sel-sel tubuh.

 

Penelitian farmakologi modern menemukan manfaat propolis diantaranya sebagai :

Antikanker

Antibiotik'

Antijamur

Antinyeri

Antiseptik

Antiradang

Antivirus

Antibakteri

 

 

Manfaat propolis sudah tidak diragukan lagi, mengapa ?

 

1. Khasiatnya diberitahukan langsung oleh Allah swt didalam alquran.

 

2. Telah dibuktikan oleh farmakologi modern.

 

 

****

APA ITU BRITISH PROPOLIS ( BP ) ????

 

Alhamdulillah kini telah hadir British Propolis ( BP ), Salah satu merk propolis terbaik karena memiliki kandungan flavonoid 4-5 kali lebih tinggi yang bahan bakunya berasal dari Bridlington, East Yorkshire, Inggris

 

Insya Allah khasiat dari British Propolis ( BP ) :

- Melindungi tubuh dari serangan virus, bakteri, kuman & penyakit.

- Memperbaiki & memelihara stamina serta daya tahan tubuh.

- Menormalkan & menjaga fungsi organ tubuh.

- Meningkatkan kecerdasan anak.

 

 

****

Apa keunggulan British Propolis ( BP ) ?

 

- Kualitas British Propolis mengikuti standar kualitas di negara asalnya yakni Inggris, kita semua tahu brand dari Inggris identik dengan kualitas tinggi, Seperti British Petroleum, Shell, Sepeda Brompton, BBC, Aston Martin, Jaguar, Rolls Royce, Marks & Spencer dll

 

- Di inggris suhunya antara -20°c s/d 35°c membuat hewan & tumbuhan menjadi kuat termasuk lebah, sehingga menghasilkan propolis berkualitas premium.

 

- British Propolis memiliki kandungan flavonoid 4-5 kali lipat dibandingkan propolis yang ada di pasaran.

 

- Mendapatkan Sertifikat Halal MUI dan Sertifikat Halal Monitoring Committee (HMC), Inggris

 

- Banyak direkomendasikan oleh artis & tokoh masyarakat.

Kumpulan Endorse British Propolis

https://t.me/britishpropolisendorse

 

- Alhamdulillah sudah banyak yang membuktikan khasiatnya.

Kumpulan Testimoni Konsumen dichanel telegram https://t.me/TestimoniBritishPropolis

 

 

***

Berdasarkan testimoni yang masuk di https://t.me/TestimoniBritish

Propolis Alhamdulillah... British Propolis ( BP ) bisa digunakan untuk membantu proses pengobatan :

Asma

Alergi

Ambeien

Asam Urat

Asam Lambung

Arthritis reumatoid ( Nyeri persendian )

Meningkatkan Jumlah ASI

Amandel

Batuk

Batu Ginjal

Benjolan Dileher

Batu Empedu

Cuci Darah

Cacar

Diabetes

Demam

DBD

Eksim

Flu

Flek Paru Paru

Gagal Ginjal

Gatal Gatal

Sakit Gigi

Gondongan

Hepatitis

Hipertensi

Herpes

HB Rendah

Hemoptoe

Imunitas

Infeksi

Jantung

Jerawat

Kista

Kencing Batu

Kolesterol

Kesemutan

Luka Dalam / Luar

Lutut Sakit

Maag

Meningkatkan Stamina & Daya Tahan Tubuh

Meningitis

Nyeri haid

Meningkatkan Nafsu Makan anak

Program Hamil

Pilek

Sakit Pinggang

Sakit Paru paru

Polip

Pengapuran

Reumatik

Radang

Sesak Nafas

Selulitis

Sakit kepala

Sariawan

Sinus

Tumor

Tyroid

Vertigo

Wasir

Meningkatkan kecerdasan anak

Dll

Diskusi Sehat dengan komunitas BP di https://chat.whatsapp.com/JFjLrOyon8yFQbAmNidyJ4

 Begini. Berdasarkan pengalaman saya berbisnis belasan tahun, saya meyakini bahwa untuk memulai bisnis jangan terlalu ngitung tapi untuk membesarkan bisnis kita harus berhitung.

Kenapa? Yah karena hanya sesuatu yang TERUKUR yang bisa ditingkatkan. Satu lagi, ilmu zakat adalah isyarat bahwa kita sebagai pengusaha harus menghitung semuanya.

Itu menurut saya. Apa pendapat teman-teman?

 

SILATURAHMI DGN SAUDARA DAN SAHABAT KITA DI HTTPS://WA.ME/6281243631455  BERSAMA *MUH. SUYUTI. M*atau chat admin



3.1. KONEKSI ANTAR MATERI SUYUTI CGP ANGK. 2 SMAN 5 SOPPENG

 3.1. KONEKSI ANTAR MATERI SUYUTI CGP ANGK. 2 SMAN 5 SOPPENG

 

Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”

(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best)-Bob Talbert

Bisa bermakna : Mengajarkan anak hal kecil bermakna itu baik, namun mengajarkan mereka hal-hal besar berguna/bermanfaat lebih  adalah yang terbaik”

1. Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Adapun Pandangan Ki Hajar DewantaraA, Guru adalah “penuntun “ segala kekuatan kodrat (kodrat alam & kodrat zaman) murid agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.  “Penuntun”,  ini bisa bermakna “Pemimpin Pembelajaran”, yang berpusat pada murid. Guru Sebagai pemimpin pembelajaran, hendaknya mampu menggabungkan strategi pengajaran dan pembelajaran  dengan kearifan lokal dan filosofi Pratap Triloka dari Ki Hajar Dewantara (1889-1959) yaitu “ Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tutwuri handayani.” Sehingga bisa berperan sebagai fasilitator dan mitra belajar bagi murid. Berdasarkan hal tersebut diatas guru sebagai pemimpin pembelajaran sudah sepatutnya mampu menerapkan pengambilan keputusan yang berpihak pada murid, dengan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan keputusan. Harapannya bahwa murid  akan lebih nyaman untuk berkomunikasi dan menentukan pilihan keputusan bersama dengan guru , dan para guru akan lebih memperhatikan kepentingan muridnya.

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Adapun Nilai-nilai diri sebagai seorang guru tentunya harus diteladankan seperti Ketaatan ketaqwaan,  nilai kebaikan, kejujuran, tanggung jawab, disiplin (Ibadah dan kerja/belajar), toleransi, gotong-royong dan masih banyak lagi lainnya. Sebagai Guru Penggerak, tentunya ada beberapa nilai yang harus dipegang seperti nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Pada Saat kita menghadapi situasi dilema etika (Benar Vs Benar) , akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan  akan hidup. Begitu juga jika kita berhadapan dengan situasi bujukan moral (Benar Vs Salah). Setiap mengambil keputusan diperlukan nilai atau prinsip dan pendekatan sehingga keputusannya  tepat sehingga bermanfaat untuk semua pihak, terutama keberpihakan pada kepentingan murid.  Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, diperlukan kompetensi sosial emosional berikut:  kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan ketrampilan berhubungan sosial (relationship skills). Pengambilan keputusan harus dilakukan secara sadar penuh (mindfull), terutama sadar dengan berbagai pilihan dan konsekuensinya.

3. Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’(bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? 

Kegiatan terbimbing yang kita lakukan  perlu melibatkan pihak terkait agar pengambilan keputusan bisa tepat sasaran dan penuh kebermanfaatan terutama yang berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’. Dalam aspek pembelajaran dikelas guru sebagai pembawa agen perubahan harus bisa mengetahui kebutuhan belajar murid sekaligus sebagai memberi contoh yang baik bagi siswa memahami karakter belajar siswa serta kondisi social emosional sebagai pemimpin pembelajaran dikelas. Dalam hal ini juga untuk terciptanya profil pelajar Pancasila siswa  harus bisa menyelesaiakan sendiri persoalan belajarnya di kelas yang merupakan dilemma bagi mereka, dan di sinilah penting pendekatan Coaching, dimana guru sebagai coach memberi pertanyaan pemantik yang akan dijawab oleh siswa untuk menyelesaikan sendiri setiap persoalan yang dilaminya terutama yang merupakan dilema baginya. Guru sebagai pemimpin pembelajaran selalu bersedia meluangkan waktu jika siswa membutuhkan, atau jika meihat ada perubahan belajar yang menurun pada siswa. Coaching dan itu tidak terlepas dari komunikasi yang baik antara coach dan coachee, Harapan coaching dapat mengatasai masalah belajar siswa.  

Program ini efektif jika  dapat membuat murid menjadi lebih merdeka dalam belajar untuk mengeksplorasi diri guna mencapai tujuan pembelajaran dan memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Harapannya, proses coaching dapat dijadikan langkah tepat bagi guru dalam  membantu murid  memaksimalkan potensinya, termasuk dalam hal pengambilan keputusan. Coaching merupakan proses untuk mengaktivasi kerja otak murid. Pertanyaan-pertanyaan reflektif yang diberikan Coach dapat membuat murid melakukan metakognisi untuk mengambil keputusan dengan memilih sendiri alternatif/solusi dari permasalahan yang dihadapinya tanpa paksaan dan campur tangan orang lain.

TIRTA merupakan model coaching yang dikembangkan dengan semangat merdeka belajar. Model TIRTA menuntut guru untuk memiliki keterampilan coaching. Hal ini penting mengingat tujuan coaching, yaitu untuk melejitkan potensi murid agar menjadi lebih merdeka.  TIRTA adalah akronim dari Tujuan Identifikasi Rencana aksi , TAnggung jawab. TIRTA adalah satu model coaching yang diperkenalkan dalam Program Pendidikan Guru Penggerak saat ini. TIRTA dikembangkan dari Model GROW . GROW adalah akronim dari Goal, Reality, Options dan Will

4. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pada saat  Guru berhadapan dengan kasus-kasus yang fokus pada masalah moral atau etika, maka nilai-nilai diri yang dianut dan yang paling dihargai oleh seorang pendidik akan sangat mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan. Nilai-nilai yang dianut oleh Guru Penggerak seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid , tentunya akan sangat mempengaruhi paradigma dan prinsip pengambilan keputusan seorang Guru Penggerak . Pada dasarnya nilai dan peran seorang pendidik dalam mewujudkan visi pendidikan yang berpusat pada murid akan berperan penting disini. Pengambilan keputusan pada masalah moral atau etika yang benar,tepat sasaran dan minim resiko bagi murid adalah tujuan utama. Dengan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan , maka diharapkan dapat diperoleh keputusan yang dapat mengakomodasi semua kepentingan dari pihak-pihak yang terlibat dalam kasus tersebut. Namun tujuan utama pengambilan keputusan harus selalu diarahkan  pada kepentingan dan keberpihakan pada murid .

5. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?

Adapun yang Pengambilan keputusan yang tepat tekait kasus-kasus pada masalah moral atau etika hanya dapat dicapai jika dilakukan melalui 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan . Dapat dipastikan bahwa jika pengambilan keputusan dilakukan secara akurat melalui proses analisis kasus yang cermat dan sesuai dengan 9 langkah tersebut, maka keputusan tersebut diyakini akan mampu mengakomodasi kepentingan  semua kepentingan dari pihak-pihak yang terlibat , maka hal tersebut akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

6. Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Sebagai makluk sosial dan sebagai pemimpin pembelajaran dalam pengambilan suatu keputusan tidak akan luput dari dilema etika dan bujukan moral. Dilema etika merupakan  situasional, yaitu antara benar-benar  memegang  aturan demi suatu keadialan. Namun terkadang kita susah membedakan mana yang merupakan dilema etika dan bujukan moral, misalnya saja kasus berbohong yang sudah pasti merupakan tindakan salah , meskipun tujuannya baik tetap saja merupakan kesalahan.    Adapun Kesulitan-kesulitan yang dialami di lingkungan saya dalam mengambil keputusan seperti  Kesulitan  yang bersumber pada diri pribadi pengambil keputusan dan  kemampuan  terbatas dalam  memahami informasi yang berkaitan dengan kasus yang ditangani akibatnya  kadang timbul perbedaan pandangan diantara pihak-pihak yang terlibat dalam kasus yang mempersulit tercapainya kesepakatan. Biasanya Kesulitan-kesulitan diatas kembali ke masalah perubahan paradigma lama di lingkungan sekolah namun mulai ada perubahan positif dengan adanya kegiatan calon guru penggerak.

Ada 4 paradigma yang perlu diperhatikan  sebelum mengambil sebuah keputusan dalam dilema etika,  

·    Individu lawan masyarakat (individual vs community)

·    Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

·    Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

·    Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Selain itu ada tiga prinsip yang yang membantu menghadapi pilihan yang penuh tantangan (Kidder ,2009, hal 144) ketiga prinsip itu adalah

·    Berpikir berbasis hasil akhir (ends-based Thingking)

·    Berpikir berbasis peraturan (rule base thingking)

·    Berpikir berbasis rasa peduli (care base thingking)

Dan bagaimana cara mengujinya? Ini adalah  9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan yang disusun secara berurutan sebagai berikut:

1. Mengenali ada nilai-nilaia yang saling bertentangan dalam situasi ini

2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini

3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dalam situasi ini

4. Pengujian benar atau salah (Uji legal, Uji Regulasi/Standar Profesiaonal, Uji intuisi, Uji halaman Depan Koran, Uji Panutan/Idola )

5. Pengujian paradigm benar atau salah

6. Prinsip pengambilan keputusan

7. Investigasi Opsi Trilema

8. Buat keputusan

9. Tinjau lagi keputusan Anda dan refleksikan

 

7. Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Sebagai seorang pendidik yang merupakan salah satu calaon guru penggerak  saya merasa terbantu dengan penjelasan materi dari modul 3.1 sebab sebelumnya kita sering menemukan dilema namun kita belum bisa mengambil  sebuah keputusan dengan baik baik terutama saat menemuka masalah belajar pada siswa, dengan semua materi yang telah dipelajari dari modul pendidik sudah seharusnya meberikan keputusan yang bersifat positif, membuat siswa merasa nyaman, dan tenang. Semuanya dilakukan untuk  memerdekan siswa dalam mencapai keselamatan dan kebahagiaan belajar mereka. Karena itu, pengambilan keputusan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran hendaknya dapat “menuntun” dan memberikan ruang bagi murid dalam proses pengajaran untuk merdeka mengemukakan pendapat dan mengekspresikan ilmu -ilmu baru yang didapatnya. Dengan demikian murid-murid dapat belajar mengambil keputusan yang sesuai dengan pilihannya sendiri tanpa paksaan dan campur tangan orang lain.

8. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Dengan memberi nilai-nilai positif, menciptakan rasa nyaman pada siswa merupakan motivasi seorang pendidik  dalam mengambil keputusan. Pada saat guru menjadi  pemimpin pembelajaran , maka dalam melakukan pengambilan keputusan yang memerdekakan dan berpihak pada murid dipastikan murid-muridnya  belajar menjadi orang-orang yang merdeka, kreatif , inovatif dalam mengambil keputusan yang menentukan bagi masa depan mereka sendiri. Akhirnya murid akan tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang matang, penuh pertimbangan dan cermat dalam mengambil keputusan-keputusan penting bagi kehidupan dan pekerjaannya.

9. Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran dengan modul-modul yang telah dipelajari sebelumnya merupakan suatu tidak terpisahkan untuk mencapai kemerdekaan dalam belajar pada murid, Ki Hajar Dewantara dalam menuntut segala proses dan kodrat/potensi anak untuk mencapai sebuah keselamatan dan kebahagiaan belajar, baik untuk dirinya  sendiri, sekolah maupun masyarakat. Selain itu juga dimana proses pembelajaran di seorang pendidik harus bisa melihat kebutuhan belajar pada anak serta mengelolah kompertensi social emosional dalam mengambil sebuah keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.

Pendekatan Coaching juga merupakan salah satu pendekatan yang  membantu siswa dalam mencari solusi atas masalahnya sendiri dan hal inilah yang merupakan salah satu trik sebagai seorang pendidik bisa mengetahui permasalahan yang dialami oleh siswa lewat pertanyaan-pemantik saat coaching. Sebagai seorang guru penggerak juga harus mengetahui permasalahan yang dialami oleh rekan sejawat dalam proses pembelajaran dan coahing dapat menemukan jawaban atas setiap pertanyaan untuk menemukan solusi maka terciptalah budaya postif pada lingkungan belajar di sekolah dan komunitas praktisi. Kemampuan mengambil sebuah keputusan dalam dilema etika  dengan menggunakan 4 paradigma tiga prinsip Berpikir  serta  9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan membantu Para pendidik  mampu membuat keputusan sebagai pemimpin pembelajaran merupakan cita-cita guru masa depan, dan proses pengambilan keputusan sesuai dilema etika atau bujukan moral. 


Kamis, 09 September 2021

3.1.A.7. DEMONTRASI KONTEKSTUAL -PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

 

3.1.A.7. DEMONTRASI KONTEKSTUAL -PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN



Saya, salah satu dari tiga CGP di SMAN 5 Soppeng. Sekolah ini satu-satunya SMA yang ada di Kecamatan Marioriwawo yang merupakan kecamatan terluas di Kabupaten Soppeng  terdapat di kelurahan Tettikenrarae Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan. Saya telah mengabdi di sekolah ini kurang lebih sepuluh  tahun. Disinilah saya berkenalan dengan Program Guru Penggerak yang merupakan program pendidikan kepemimpinan bagi saya  untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Selama mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak banyak  ilmu yang saya untuk bahan  berbagi dengan seluruh warga sekolah. Caranya yang saya lakukan dulu,  memulai  diri saya dulu, saya harus bisa merubah apa yang selama ini menjadi kekurangan saya dalam menjalankan tugas sebagai seorang guru, sekecil apapun itu. Selanjutnya saya berusaha menjadi teladan bagi seluruh warga sekolah, mungkin kedengarannya sederhana tapi untuk melakukan itu tidak semudah  itu lalu semua tiba-tiba berubah, tidah , perlu proses. Butuh niat ikhlas dan semangat  yang kuat dalam diri untuk beruaha mewujudkannya dan butuh dukungan seluruh warga.

Upaya untuk mewujudkan impian sederhana itu, saya sadar tentu akan mendapatkan pandangan orang yang menyepelekan,bahkan mencibirkan, mungkin juga ada kata-kata yang pahit didengar seperti ungkapan siapa kamu, sok pintar, baru segitu sudah banyak tingkah. Ini menjadi dilema etika bagi saya apakah saya harus meneruskan mimpi saya atau saya harus menghentikannya. Melanjutkan itu benar karena tugas saya sebagai seorang guru adalah mendidik serta membimbing diri  termasuk  mengembangkan Nilai Imtaq siswa sebagai pondasi budaya positif. Benar juga kalau saya berhenti karena ragu mengingat saya hanyalah guru biasa yang bukan siapa-siapa dan pastinya merepotkan banyak orang karena tidak bisa bekerja sendiri, toh kewajiban untuk melaksanakan impian saya ini. Dengan pertimbangan jangka pendek dan jangka panjang bahwa ini adalah jalan mendapatkan nilai bekal yang akan dibawa diri kita dan siswa sampai akhir hayat sebagai amal yang kekal. Lalu dengan menerapkan prinsip Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking) yang intinya   “Lakukan kepada orang lain seperti yang Anda ingin mereka lakukan kepada Anda." Selanjutnya saya akhiri dengan menerapkan Sembilan langkah pengujian dan pengambilan keputusan, dari penerapan langkah-langkah pengambilan keputusan tersebut akhirnya sayapun mengambil keputusan untuk melanjutkan kegiatan impian saya.

Harus Saya bersiap dengan  segala konsekuensi, dimana saya ingin melihat siswa-siswa saya menjadi manusia yang berimtaq disamping berilmu yang mempunyai sikap Religius sebagai pondasi budaya postif, maka saya harus dapat mewujudkan “cita-cita” saya tersebut . Selama ini saya mengamati pengalaman nilai Imtaq  warga sekolah baik siswa maupun tenaga pendidik dan tenaga kependidikan masih banyak melalaikan nilai-nilai Imtaq ini.  Berangkat dari muatan lokal, kita merupakan masyarakat religius sehingga modal ini sangat mendukung.

Salah satu capaian dalam program guru penggerak adalah Calon Guru Penggerak mampu menjalankan strategi sebagai pemimpin pembelajaran yang mengupayakan terwujudnya sekolah sebagai pusat pengembangan Budaya Positif lewat peningkatan Imtaq. Berangkat dari tujuan tersebut saya berusaha mencari sebuah cara untuk merealisasikan capaian tersebut yaitu pengembangan nilia-nilai imtaq siswa yang tentunya tetap harus selaras dengan visi sekolah. Visi SMAN 5 Soppeng adalah Sekolah Humanis Berorientasi Global Berkearifan Lokal dan Berwawasan Lingkungan serta berprofil Pelajar Pancasila. Dari visi ini saya mencoba mengangkat nilai-nilai imtaq dari kearifan lokal suku bugis yang Budaya kentalnya sangat religius untuk dapat mengembangkan Budaya positif di sekolah. Terkhusus pada disiplin Ibadah sebagai salah satu indikator utama nilai-nilai imtaq mereka, untuk hal itu saya ingin seluruh warga sekolah memiliki indicator utama ini.

Langkah pertama yang akan saya lakukan adalah Menyusun program lalu meminta izin dan dukungan dari kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan tertinggi di sekolah, selanjutnya saya akan melakukan sosialisasi terhadap seluruh warga sekolah sesuai program yang telah kami susun dan disetujui kepala sekolah. Ini akan saya lakukan mulai senin depan. Apalagi pelaksanaan pembelajaran tatap muka sudah mulai dilaksanakan di sekolah sejaka hari Rabu 8 September 2021, ini sangat mendukung kegiatan yang akan saya lakukan.

 

Orang-orang yang akan membantu saya adalah teman CGP, kepala sekolah sebagai yang penanggung jawab sekolah, selanjutnya ada beberapa teman sejawat yang akan saya ajak berkolaborasi untuk mendiskusikan dan menentukan apakah langkah-langkah yang akan saya ambil telah tepat dan efektif diantaranya adalah rekan jajaran manajemen yang sudah sangat memahami mimpi saya serta rekan guru mata pelajaran yang mendukung, seluruh pengurus ROHIS serta siswa-siswa yang merupakan tujuan utama saya.

 

Pada Akhirnya saya mohon pertolongan Allah untuk memiliki prinsip melakukan perubahan yang dimulai dari diri saya walaupun itu hanya kelihatan sepele, tetapi dengan niat ikhlas, semangat, tekad, dan keyakinan yang ada pada diri saya serta dukungan dari seluruh warga sekolah, maka saya akan laksanakan secara optimal  karena saya mempunyai keyakinan kuat untuk bisa mewujudkan impian  sederhana saya seluruh warga seluruh disiplin ibadah.

Rabu, 08 September 2021

IBADAH SOLUSI UTAMA BUDAYA POSITIF

 

IBADAH SOLUSI UTAMA BUDAYA POSITIF

 



Di SMA Negeri 5 Soppeng, Saya adalah salah satu dari tiga Calon Guru Penggerak. Saya  harus menjadi teladan disiplin Ibadah untuk semua warga sekolah. dan masyarakat sekitar. Saya harus berubah, memperbaiki kekurangan pada warga dan meningkatkan kelebihan yang dimiliki terutama kunci-kunci budaya positif. Namun saya bukanlah orang hebat yang punya sederet prestasi dan penghargaan untuk mengubah semuanya. Saya periksa aktivitas belajar paling banyak bermasalah di siswa laki-laki,  Saya sering menemukan warga sekolah terutama siswa  shalat tidak dilaksanakan, kadang 1 kelas semua laki-lakinya tdk shalat subuh.

Saya melakukan langkah awal membangun budaya positif lewat Shalat ini di se SMA Negeri 5 Soppeng. Langkah ini tentu akan menuai pro dan kontra dari berbagai pihak terutama bagi mereka sudah senang dengan tdk shalat atau menunda-nunda shalat .  Saya harus  mempersiapkan ‘rencana besar’ untuk menjadikan Shalat ini sebagai solusi utama membangun Budaya Positif SMA Negeri 5 Soppeng .  Harus disadari, pendidikan bukanlah membangun sekolah yang megah dan indah, tapi membangun Sumber Daya Manusia Berkarakter, berbudaya positif, dan berilmu.  Sudah dipahami bahwa  Ibadah benar melahirkan Budaya positif yang dinamis.  Pada sisi strategi dan rencana kegiatan (RAKS, RKJM/RKJP) inilah harus dirancang tepat.

 

KOMUNITAS DISIPLIN IBADAH

 

Langkah awal yang telah saya mulai adalah berkolaborasi beberapa teman sejawat yag sudah mulai disiplin ibadah shalat dan disiplin kerja/mengajar, terus  berdiskusi dengan teman sejawat lainya serta beberapa stakeholder untuk rencana ini misalnya dengan pengawas pembina, kepala sekolah, pendamping dan beberapa rekan senior di manajemen sekolah. Tujuannya untuk mengidentifikasi fakta-fakta relevan yang bisa saya kembangkan. Seperti yang saya bayangkan, ada yang mendukung ada juga yang menolak. Banyak hal yang harus saya pertimbangkan, terutama dampak dan penerimaan serta kolaborasi yang mungkin menjadi penghambat Disiplin ini. Disinilah  dilema etika yang saya alami. Namun sepertinya sebagian rekan sejawat mulai melihat teladan ibadah yang berdampak lahirnya Komunitas Disiplin Ibadah . Saya membuka cakrawala dan mindset rekan kerja akan esensi merdeka belajar dalam komunitas. Di semester ini  saya sebagai narasumber IHT Sekolah Penggerak dengan mendesiminasikan apa yang saya dapatkan dalam PGP ini. Prioritas utama dalam  pembelajaran berdiferensiasi  untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa, menjadikan  Ibadah sebagai kebutuhan

Langkah berikutnya adalah saya akan menyusun program diseminasi program pembelajaran berdiferensiasi yang terintegrasi disiplin Ibadah dan disipilin kerja  melalui sebuah IHT awal tahun pelajaran nantinya. Saya koordinasi dengan manajemen sekolah untuk bisa merealisasikannya. Ini sangat penting bagi sekolah kami di SMAN 5 Soppeng karena heterogenitas siswa adalah salah satu faktor yan menjadi ‘penghambat’ pembelajaran dan belum ditemukan solusi yang efektif untuk menerapkannya. Sejujurnya, secara pribadi saja telah mencoba menerapkan dalam pembelajaran integrasi disiplin ibadah dan disiplin belajar di kelas untuk diri saya sendiri yang dimaksudkan sebagai ujicoba pilot project efektivitas metode/teknik sebelum didesiminasikan kepada

MISI KOMUNITAS DISIPLIN

Tibalah pada misi besar besar saya yaitu, lahir pembelajaran Berdiferensiasi Integrasi disiplin Ibadah di Sekolah melahirkan budaya positif siswa, guru. Saya menyebutnya Misi Komunitas Disiplin.  Mengapa disebut berdampak besar? Karena Misi Komunitas Disisplin, kunci dalam mewujudkan program sekolah yang diarealisasikan oleh seluruh stakholder. Seluruh program dan reancana kegiatan sekolah harus mengacu pada visi dan misi intergarsi disiplin idaha di sekolah. Karena sejatinya visi dan misi merupakan ekstraksi/intisari cita cita seluruh warga sekolah untuk siswanya. Untuk mewujudkannya tentu saja harus ada kolaborasi dari semua pemangku kepentingan. Langkah awalnya tentu saja saya harus melibatkan pihak-pihak perancang dan pembuat keputusan. Secara kebetulan saya termasuk di dalamnya. Oleh karena itu diskusi intensif, sosialisasi bahkan lobbying perlu dilakukan dalam tahap awal ini saya telah menyampaikan kepada manajemen sekolah mengenai hasil lokakarya bersama kepala sekolah dan pengawas pembina untuk direalisasikan di satuan pendidikan agar terbangun SMAN 5 Soppeng sebagai Sekolah yang masuk Komunitas Disiplin Ibadah dan Disiplin Kerja.

Langkah Selanjutnya yang telah dilakukan adalah membuat skenario kegiatan bersama kepala sekolah dan pendamping. Intinya sudah disepakati bahwa kegiatan akan dilakukan pada akhir tahun pelajaran ini dan diharapkan awal tahun pelajaran sudah terealisasi. Saya mempersiapkan ibu pendamping PGP saya sebagai nara sumber kegiatan untuk mentransformasikan Esensi Komunitas Disiplin di sekolahnya yang hampir sama dan diterapkan di sekolah kami. Sekarang saya akan mengkaji RPP Berdiferensiasi Integarsi Disiplin di sekolah untuk menganalisa bagian-bagian yang harus dipertahankan, dirubah atau ditingkatkan. Saya akan mencoba menerapkan konsep Pebelajaran Berdiferensiasi dalam Pembelajaran Sosial Emosional dalam menyusun Perangkat Ajar yang terintegrasi disiplin Ibadah dan disiplin kerja.

Selanjutnya, menjelang akhir tahun pelajaran ini tiap guru menyusun Perangkat Ajar yang terintegrasi disiplin Ibadah dan disiplin kerja Karena saya ingin  ini berorientasi pada pembelajaran integrasi disiplin  dan menghamba (dalam arti positif)  pada sang anak. Rencana Perangkat Ajar Integrasi disiplin yang baru ini akan disosialisasikan pada akhir tahun pelajaran, dan secara efektif diharapkan mulai diberlakukan pada tahun ajaran mendatang setelah semua legalitasnya terpenuhi bersama dengan penyerahan KTSP, RAKS, dan RPJP sekolah ke dinas pendidikan.

 

Semoga Bermanfaat, dengan terwujudnya Komunitas Disiplin Ibadah dan Disiplin kerja, aamiin