Senin, 25 Oktober 2021

3.2.a.10.2. Jurnal Refleksi - Minggu 24 SUYUTI - CGP ANGK. 2 – SMAN 5 SOPPENG

 

3.2.a.10.2. Jurnal Refleksi - Minggu 24

SUYUTI - CGP ANGK. 2 – SMAN 5 SOPPENG

Facts (Peristiwa): Adapun pengalaman saya mengikuti pembelajaran pada minggu ini yang kami  mengawali dengan *Membuat aksi nyata upaya mewujudkan Ibadah dan belajar di sekolah* untuk  program sekolah yang berpihak pada siswa (PD) dengan memanfaatkan  aset sekolah yang relevan yaitu agama. Kemudian pada istirahat, kami diskusi demgan teman sejawat tentang penertiban ibadah seluruh warga sekolah khususnya siswa. Kami dapat saling memberi masukan tentang pemanfaatan asset untuk menyusun program  aksi nyata di sekolah ini. Pekan ini juga merupakan akhir kegiatan refleksi di i LMS di modul 3. Adapun hal baik yang saya alami dalam proses tersebut adalah bertambahnya pengetahuan  /pemahaman tentang  kolaborasi positif dalam memanfaatkan banyak aset sekolah dalam menyusun Program yang Berpihak pada Murid sekaligus kami berkolaborasi memanfaatkan manajemen resiko tiap kegiatan sekolah.

 


Feelings (Perasaan): Adapun perasaan saya  selama pembelajaran berlangsung adalah sangat semangat   bahagia, optimis dan senang serta  terus berusaha memberikan banyak motivasi dan pandangan positif  tentang aset-aset sekolah  yang banyak manfaatnya untuk pengembangan program yang berpihak pada murid, untuk kemajuan pendidikan di sekolah kini dan akan datang.   .

 

Findings (Pembelajaran): Pelajaran yang saya dapatkan dari proses ini adalah saya semakin banyak memahami bahwa sebagai guru penggerak seharusnya serba  bisa dalam segala hal terutama dalam Menyusun Program pendidikan yang Berpihak pada Murid dengan terus memanfaatkan manajemen resiko agar bisa mengendalikan dampak negatif saat ada bencana. GP juga terus bisa jadi teladan ibadah dan aktivitas kebaikannya serta bisa terus mencermati dengan tepat tahapan penyusuna  program dengan model 5D/BAGJA serta strategi MELR dan   menerapkan tahapan2 Manajemen Resiko yg benar.

Adapun hal baru yang saya ketahui mengenai diri saya setelah proses ini adalah terus bertambahnya kemampuan  dalam mengelola aset sekolah untuk menyusun Program yang Berpihak pada Murid,  sehingga ada peluang bisa membantu peningkatan kualitas layanan pembelajaran ang berpihak pada murid sekarang dan akan datang dengan tepat sasaran sesuai zamannya (Kodrat Zaman). 

Future (Penerapan): Adapun yang bisa saya lakukan dengan lebih baik jika saya melakukan hal serupa di masa depan adalah terus ikhlas  berjuang menggali aset2 yang ada di sekolah demi kebutuhan dalam Menyusun  Program sekolah  yang Berpihak pada Murid dengan layanan pendidikan yang baik dan benar, berkualitas, jujur, adil, dalam mengembangkan layanan sekolah serta mampu menjadi teladan dalam  disiplin Ibadah dan kerja/belajar.  Adapun aksi/tindakan yang akan saya lakukan setelah belajar dari peristiwa ini adalah terus membantu tim manajerial sekolah dalam Menyusun  dan melaksnakan Program sekolah yang Berpihak pada Murid agar layanan pendidikan terus dinamis dan kondusif.  Dalam Menyusun dan melaksanakan  program sekolah yang berpihak pada murid, kami harus terus bisa mengikuti prosedur yang tepat agar pelaksanaan program sekolah ke depan semakin tepat guna dan produktif dan berdampak baik pada peserta didik dan masyarakat  dalam mewujudkan visi misi menuju pencapaian Profil Pelajar Pancasila…

Semoga Cita-Cita Mulia sekolah kami terwujud yaitu

“Maju Bersama - Hebat Semua – Sukses Dunia Akhirat,  aamiin…

Senin, 18 Oktober 2021

MAU JADI PENGUSAHA NASIONAL DENGAN MUDAH?

 MAU JADI PENGUSAHA NASIONAL DENGAN MUDAH?







INI TEMPATNYA....
Bersama Saudara KIta Muh. Suyuti. M
INI CIRI BISNIS KAMI
MAMAMUMEMO FBI
Bismillahirrahmanirrohim
Saya mencoba share tentang bisnis BP yang dirangkum dalam *MA MA MU ME MO FBI*
Alhamdulillah BP sudah masuk dalam bisnis terbaik.
*Ma* = *Margin*
Margin keuntungan besar.
Alhamdulillah *margin = keuntungan* di BP itu BESAR. Bisa 70rb per botol
Kalo sehari jual 1 botol saja..sebulan sudah 2.100.000. Wow... bagaimana kalo Sehari terjual 3 botol ?
*Ma* = *Manfaat*
Sarat manfaat
Tau donk.. BP secara produk dan bisnis manfaat nya banyak banget yang jelas dengan bisnis kita memberi manfaat ke banyak orang dengan sehat FISIK dan sehat FINANCIAL.
*Mu* = *Mutu*
Jaminan kualitas dan mutu terbaik...
Insyaallah BP sudah terpercaya secara INDONESIA DAN DUNIA
LEGAL DAN HALAL
Mendapatkan juga legalitas KEHALALAN dari DUNIA yaitu HMC - HALAL MONITORING COMMITTEE UK - INGGRIS
*Me* = *Mentor*
Bisnis dengan mentor, bukan sembarang mentor. Mentor ibarat Tour Guide, pemandu yang akan mendampingi dan membina kita selama berbisnis. Banyak bisnis yang stagnan di tahun pertama karena tidak memiliki mentor.
*Mo* = *Modal ringan*
Sudah taukan kita mulai bisnis ini sangat MURAH atau RINGAN banget...cuma modal produk seharga 405rb sudah bisa langsung berbisnis.
Banyak bisnis di luaran sana yang perlu Modal gede.
Tukang mie ayam keliling saja..modal buat gerobak 4 JT lebih itu juga yang standar banget.
Belum mangkok sendok dll. Nah habis berapa itu untuk Modal awal buat gerobak.
Nah ..kita di BP sangat bersyukur..405rb sudah bisa jadi pengusaha.
*FBI*- *Miliar*
*Fokus*: bahkan super fokus
*Blusukan* : puluhan mitra dikunjungi oleh founder
*International standard*
*Grand Mentor* kita Mas Ippho, seorang miliarder yang mau repot repot dengan sabar mengajarkan kita semua mitra mitranya untuk menjadi pengusaha sukses juga
MasyaaAllah
Bismillah.. berproses gak sampai 1 tahun hasilnya berkali-kali lipat ..banyak yang sudah jadi pengusaha sukses... (Foto : British Propolis Ummi Nurjannah)
MasyaAllah
YUK...akhiri bulan Juni 2021 dengan GEMILANG.
Mau kenaikan INCOME berapa kali lipat kita di BP ?... Salam Sehat Wal'afiyat selalu dari pak *Muh. Suyuti. M,*, aamiin.
Butuh bantuan, boleh silaturahmi dengan chat Nama dan Asal ke

Kamis, 14 Oktober 2021

RANCANGAN PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA SISWA OLEH CGP SUYUTI SMAN 5 SOPPENG

RANCANGAN PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA SISWA OLEH CGP SUYUTI SMAN 5 SOPPENG 

Ketika aku bermimpi sendiri, itu hanyalah sebuah mimpi. Ketika kita bermimpi bersama, itu adalah awal sebuah kenyataan. Ketika kita bekerja bersama, mengikuti mimpi kita, itu adalah penciptaan surga di dunia. 

1. Tujuan Program 

Tujuan program yang berorientasi pada peningkatan kompetensi murid khususnya kepemimpinanan murid dalam melaksanakan kedisiplinan Ibadah dan kedisiplinan belajar. 

2. Tahapan 5D/BAGJA 

Tahapan BAGJA dalam pengelolaan program yang berdampak pada siswa sebagai berikut: 

a. Buat Pertanyaan Bagaimana cara mewujudkan kedisiplinan Ibadah dan Kerja/Belajar siswa? 

b. Ambil Pelajaran Cerita/pengalaman baik: Ada semangat besar, motivasi dan kemampuan siswa yang besar untuk sebuah kegiatan yang besar dalam menimgkatkan kedisiplinan Ibadah dan Kerja/Belajar siswa. Siswa dari para pengurus ROHIS dan OSIS bisa menjadi motor penggerak sekaligus teladan dalam pelaksanaan disiplin Ibadah. 

c. Gali Impian Terwujudnya kehidupan Disiplin Ibadah dan Disiplin Belajar/Bekerja seluruh warga terutama siswa di SMAN 5 Soppemng. Seperti inilah apa yang dibayangkan ada dalam diri siswa (murid). Murid dan seluruh warga sekolah sudah menjadikandisipilin ibadah dan disipln kerja sebagai kebutuhan hidup. 

d. Jabarkan Rencana. Program ini akan dapat berjalan dengan baik dengan melibatkan aktif semua warga sekolah, seperti kepala sekolah sebagai penanggung jawab sekaligus teladan terbaik , para guru sebagai pengarah juga teladan disiplin Ibadah dan Kerja, dan siswa sebagai Subjek utama dalam mewujudkan impian mulia ini sebagai tujuan utama hidup ini. Para Pengurus ROHIS dan OSIS menjadi contoh dan motor penggerak untuk seluruh siswa dan warga. Mereka semua menjadi teladan pula di Rumah, di masyarakat. REncana Kolaborasi Warga sekolah, Orangtua dan Masyarakat sekitar ini menjadi kekuatan yang sangat besar dalam mewujudkan hidup disipilin Ibadah dan Kerja/Belajar.disiplin . 

e. Atur Eksekusi. Penanggung jawab dan mekanisme koordinasi antar tim diatur sebagai berikut: 

- Penanggung Jawab kegiatan: Kepala sekolah 

- Pembina/pendamping : Dewan guru dan Seluruh Wali Kelas 

- Koordinator Pelaksana : Ketua ROHIS dan OSIS dibantu seluruh jajarannya 

- Kegiatannya rutin setiap hari untuk shalat dhuhur di sekolah 

- Pengawasan Pelaksanaan 

- Evaluasi dapat dilakukan melalui rapat koordinasi dengan kepala sekolah dan guru serta seluruh pengurus ROHIS dan OSIS. 

- RTL untuk perbaikan ke depan 


3. Rencana Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, dan Pelaporan (Monitoring, Evaluation, Learning, and Reporting) 

Format Kerangka Monitoring, Evaluasi, dan Pembelajaran 

a. Pertanyaan Kunci 

Selengkapnya di https://drive.google.com/file/d/1K7bpBgoPpMrs0-Yl2cH1S8Xs-CyXrAK8/view?usp=sharing

3.3.a.9. Koneksi Antarmateri - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid Bersama CGP SUYUTI SMAN 5 SOPPENG

 

3.3.a.9. Koneksi Antarmateri - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

Bersama CGP SUYUTI SMAN 5 SOPPENG

 

Pengantar:

Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggauta persatuan (rakyat). 

-Ki Hadjar Dewantara-

 

Adapun hal-hal menarik  yang dapat saya dapatkan dari pembelajaran modul Materi ini adalah di mana sekolah sebagai suatu komunitas ternyata memiliki banyak potensi/asset/kekuatan yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung kelancaran layanan pendidikan di sekolah. Seluruh Asset/kekuatan tersebut dapat berkontribusi positif terhadap kesuksesan program yang dijalankan di sekolah. Semua program-program yang disusun harus mengedepankan kepentingan murid sehingga  program tersebut bisa memberikan dampak positif pada kemajuan murid. Setiap program yang dijalankan sekolah merupakan program unggulan sesuai visi yang sifatnya berkelanjutan sehingga program tersebut senantiana diselaraskan dengan kekuatan atau asset yang dimilki sekolah. 

 

Setiap Program yang disusun harus disesuaikan dengan kepentingan pencapaian  visi dan misi sekolah kami yaitu berbasis Imtaq . Setiap program yang dilaksanakan pasti melalui tahapan-tahapan dari mulai perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, rencana tindak lanjut dan perbaikan. Perencanaan yang baik  akan menetukan keberhasilan dan kesuksesan dari program tersebut. Rencana sebagai langkah awal akan menuntun langkah-langkah selanjutnya yang mengarahkan terhadap pencapaian tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai dari program tersebut. Setiap Program harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan patokan dalam melaksanakan program yang akan dijalankan secara dinamis.

 

Salah satu panduan yang dapat digunakan dalam menyusun rancangan sebuah program adalah dengan menerapkan paradigma Inkuiri Apresiatif melalui tahapan BAGJA. Tahapan BAGJA merupakan pendekatan yang digunakan untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik degan berbasis kekuatan yang dimiliki dan dilakukan secara kolaboratif. Diharafkan dengan menerapkan tahapan BAGJA maka program yang dijalankan akan tepat sasaran berdampak pada murid. 

 

Selanjutnya strategi yang digunakan dalam Pengelolaan Program Sekolah adalah strategi MELR (Monitoring, Evaluation, Learning and Reporting)

Monitoring: merupakan kegiatan rutin yang dilakukan untuk mengumpulkan data dan mengukur kemajuan atau objektifitas kegiatan yang dilakukan, proses pemamtauan perubahan yang berorientasi pada proses dan out put. Proses ini dilakukan perhitungan akan kegiatan yang akan dilakukan dan melihat secara langsung pelaksaan program, apakah sudah sesuai dengan rencana atau belum.

Evaluation:  merupakan proses yang dilakukan untuk menilai kefektifan suatu program dan perubahan signifikan dari suatu program, kebutuhan perbaikan, rencana tindak lanjut dan rekomendasi.  Tujuan Evaluasi : Untuk mengetahui ketercapaian tujuan dan sasaran program, Mengetahui estimasi dana yang dikeluarkan dan manfaat program tersebut.

Mengukur kualitas out put dari program. Melihat dampak positif dan negative dari suatu program serta mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang muncul setelah membandingkan antara tujuan dan ketercapaian target.

Sebagai masukan untuk memperbaiki bagi proses program selanjutnya.

Indikator Evaluasi  meliputi: Efektivitas, Kecukupan, Pemerataan, Responsivitas, dan Ketepatan.

 

Metode untuk monitoring dan Evaluasi: Metode dokumentasi, Metode survey, Metode observasi lapangan, Metode wawancara, Metode FGD:

 

Learning;  Menurut Dr Roger Greenaway seorang ahli pelatihan guru fasilitator terdapat 4 tingkatan model kerangka kerja learning yang sering disebut dengan 4F yaitu:

            Fact (Fakta ) catatan-catatan terkait kejadian.

Feeling (Perasaan): berhubungan dengan rasa yang muncul dari situasi yang terjadi.

Finding (Temuan): Kebermaknaan dari pembelajaran yang telah dilakukan yang dapat diaplikasikan secara real.

Future (Masa Depan): penyusunan pembelajaran untuk diimplementasikan di masa yang akan datang.

 

Reporting; Reporting atau Laporan adalah media bagi pemimpin untuk memberikan infromasi atau masukan atas keputusan yang diambilnya. Laporan haruslah valid, objektif, dapat dipertanggungjawabkan dan lengkap. Laporan ini merupakan out put akhir dari suatu kegiatan dalam bentuk dokumen.

 

Adapun materi dalam modul lain/paket modul lain yang berhubungan dengan materi dalam modul 3.3. ini Manajemen Resiko

Manajemen resiko mempunyan peran penting dalam menghindari resiko yang bakal muncul dalam sebuah program.  Resiko menjadi konotasi negative dan akibat yang kurang menyenangkan dari suatu tindakan.  Dalam dunia pendidikan ada beberapa tipe resiko.

 

Resiko Strategis, resiko ini akan mempengaruhi terhadap pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

Resiko Keuangan, resiko yang berhubungan dengan keterbatasan finansial.

Resiko operasional, resiko terkait mengganggu terhadap keberlangsungan proses menejemen.

Resiko pemenuhan, resiko yang mempengaruhi terhadap pemenuhan aturan dan hukum yang dianut dalam melakukan proses dan prosuderal internal.

Resiko Reputasi, resiko yang berpengaruh terhadap nama baik dan citra lembaga.

Dalam melaksanakan manajemen resiko ada beberapa tahapan yang dilalui sebagai berikut:

 

Adapun tahapan manajemen risiko adalah sebagai berikut:

a.    Identifikasi jenis risiko, mencakup:

1)    Risiko Strategis,

2)    Risiko Keuangan,

3)    Risiko operasional,

4)    proses manajemen,

5)    Risiko pemenuhan, dan

6)    Risiko Reputasi( merupakan risiko yang berdampak pada reputasi dan merek lembaga.

b.    Pengukuran risiko, mencakup:

1)    Lokasi atau jalanan licin akibat hujan lebat

2)    Jalan di Pinggi sungai akan rawang terpleset jatuh ke sungai

3)    Pengenalan Lokasi oleh seluruh peserta untuk menghindari adanya peserta tersesat (terpisah dari rombonan)

4)    Durasi Waktu yang digunakan perlu efektif dan efisien.

c.    Melakukan strategi dalam pengendalian risiko dengan mendiskusikan strategi yang diambil untuk mengendalikan resiko yang mungkin terjadi, seperti:

1)    Menyewa petugas lapangan saat berada di lokasi

2)    Melengkapi peserta dengan berbagai alat bahan yang dibutuhkan di lokasi

3)    Membagi tugas panitia dalam endampingi rombongan

4)    Semua panitia berbagi tugas dengan tepat sesuai wewenang masing2

5)    Tim khusus yang bergerak cepat saat dibutuhkan.

d.     Melakukan evaluasi terus-menerus, maju dan berkelanjutan dari semua rincian rencana kegiatan sehingga sebelum kegiatan dilaksanakan sudah bisa ditemukan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi serta solusi yang tepanyang bisa diambil jika hal tersebut betul-betul terjadi. Evaluasi ini sangat tepat dilakukan untuk semua rencana kegiatan yang akan dilakukan ….

 

Adapun kaitan antara pemetaan sumber daya dengan perencanaan program sekolah yang berdampak pada murid adalah Pemetaan sekolah sangat penting dilakukan untuk mendapatkan data terkait asset atau kekuatan yang dimiliki sekolah. Kekuatan yang dimiliki sekolah dijadikan sebagai modal dalam membantu sekolah menjalankan program-program yang berdampak pada murid.   Proses pemetaan yang dilakukan sebagai salah satu upaya sekolah dalam menerapkan inkuiri apresiatif tahapan BAGJA.

 

Modul 3.3. Pengelolaan Program yang berdampak pada murid memiliki keterkaitan dengan modul sebelumnya. Berikut adalah deskripsi keterkaitan modul 3.3 dengan modul sebelumnya.

 

Kaitannya dengan Filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara

Proses menuntun yang dilakukan guru untuk memerdekakan belajar murid akan cepat terrealisasi dengan program-program sekolah yang berdampak pada murid. Program-program sekolah yang mengarahkan dan menuntun murid untuk bisa hidup sesuai dengan kodrat alam dan zamannya. Segala potensi yang dimiliki murid akan berkembang secara maksimal dengan adanya program yang berdampak pada murid.

 

Kaitannya dengan Inkuiri Apresiatif

Dalam menyusun program, sekolah akan merancang sebuah program yang dapat dirasakan dan berdampak pada pengembangan murid dan sekolah itu sendiri. Program yang berdampak murid akan didapatkan dengan menyusun program tersebut secara kolaboratif dan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki. Kekuatan yang dikembangkan agar memiliki kekhasan sendiri yang membedakan dengan sekolah lainnya. Proses penyusunan program tersebut mengimplementasikan tahapan BAGJA dengan menerapkan pendekatan Inkuiri Ipresiatif.

 

Kaitannya dengan pengelolaan asset sekolah, 

Segala asset/kekuatan/potensi yang dimiliki sekolah haruslah dipetakan, dikelola dan dimanfaatkan untuk mendukung dan mewujudkan program yang berdampak pada murid. Program yang berdampak pada murid akan cepat dan tepat terlaksana jika asset-aset dimiliki sekolah dapat dimaksimalkan. Dari hasil identifikasi 7 asset sebagai  modal utama di sekolah . Aset-aset itulah yang akan dimanfaatkan secara optimal dalam melaksanakan seluruh program sekolah yang berdampak pada peserta didik. Ada 7 Modal sebagai asset penting di sekolah, ke 7 modal itu antara lain Modal Agama dan Budaya, modal manusia, modal sosial, modal fisika, modal lingkungan, modal finansial, dan modal politik.





Senin, 11 Oktober 2021

3.3.a.4.2. Eksplorasi Konsep - Forum Diskusi Kasus 1

 

3.3.a.4.2. Eksplorasi Konsep - Forum Diskusi Kasus 1

Pada awal tahun 2020, sebuah sekolah di Jogjakarta melakukan kegiatan pramuka yang berakhir tragis. Tercatat lima korban meninggal karena tenggelam saat mengikuti kegiatan susur sungai. 

  1. Bagaimanakah pendapat Anda tentang kasus tersebut jika dikaitkan dengan manajemen risiko? 

Kemungkinan Panitia Pelaksanakan belum melaksanakan tahapan pelaksanaan manajemen risiko sehingga mereka belum menguasai lokasi secara detail. Daerah mana rawang bisa terjadi kecelakaan seperti terpleset jatuh ke sungai dan daerah mana yang aman.

Risiko tidak dapat dihindari tetapi dapat dikelola dan dikendalikan karena apabila  risiko tidak dikelola dengan baik maka akan mengakibatkan kerugian serta hambatan,  sehingga program sekolah yang telah direncanakan  tidak berjalan dengan baik  Begitu pula sebaliknya apabila  risiko dapat  dikelola dengan baik maka sekolah dapat meminimalisir  segala kerugian yang dapat menghambat jalannya program  sekolah yang telah direncanakan. 

 

  1. Dengan pengetahuan yang Anda dapat dari tahapan Eksplorasi Konsep – Mandiri, bagaimana Anda akan mengatur ulang pelaksanaan program di sekolah dalam kasus di atas? Jelaskan tahap demi tahap yang akan Anda lakukan. 

Saya  akan mengatur ulang pelaksanaan program di sekolah dalam kasus di atas dengan menerapkan manajemen risiko.

Pada akhirnya perubahan-perubahan yang dilakukan sekolah akan menimbulkan suatu risiko, namun tidak melakukan perubahan pun merupakan sebuah risiko oleh karena itu setiap sekolah harus mengidentifikasi risiko dan merencanakan pengelolaannya. Apabila semua sekolah dapat menerapkan manajemen risiko maka setiap kerugian akan dapat diminimalisir.

Adapun tahapan manajemen risiko adalah sebagai berikut:

a.     Identifikasi jenis risiko, mencakup:

1)      Risiko Strategis,

2)    Risiko Keuangan,

3)    Risiko operasional,

4)    proses manajemen,

5)    Risiko pemenuhan, dan

6)    Risiko Reputasi( merupakan risiko yang berdampak pada reputasi dan merek lembaga.

b.     Pengukuran risiko, mencakup:

1)      Lokasi atau jalanan licin akibat hujan lebat

2)    Jalan di Pinggi sungai akan rawang terpleset jatuh ke sungai

3)    Pengenalan Lokasi oleh seluruh peserta untuk menghindari adanya peserta tersesat (terpisah dari rombonan)

4)    Durasi Waktu yang digunakan perlu efektif dan efisien.

c.      Melakukan strategi dalam pengendalian risiko dengan mendiskusikan strategi yang diambil untuk mengendalikan resiko yang mungkin terjadi, seperti:

1)      Menyewa petugas lapangan saat berada di lokasi

2)    Melengkapi peserta dengan berbagai alat bahan yang dibutuhkan di lokasi

3)    Membagi tugas panitia dalam endampingi rombongan

4)    Semua panitia berbagi tugas dengan tepat sesuai wewenang masing2

5)    Tim khusus yang bergerak cepat saat dibutuhkan.

d.      Melakukan evaluasi terus-menerus, maju dan berkelanjutan dari semua rincian rencana kegiatan sehingga sebelum kegiatan dilaksanakan sudah bisa ditemukan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi serta solusi yang tepanyang bisa diambil jika hal tersebut betul-betul terjadi. Evaluasi ini sangat tepat dilakukan untuk semua rencana kegiatan yang akan dilakukan ….

Terima Kasih,

Salam Bahagia dan Sehat Wal’afiyat Seluruhnya, aamiin…

3.3.a.6. Refleksi Terbimbing - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

 

 

  1. Adapun yang menarik bagi saya setelah mempelajari pengelolaan program yang berdampak pada murid adalah begitu banyak asset sekolah yang belum terkelola baik untuk kepentingan pendidikan yang berdampak pada murid
  2. Adapun hal-hal baru yang saya  temukan dalam proses pembelajaran tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid adalah bertambahnya trik2 untuk menjadikan semua asset sekolah bisa berfungsi baik untuk melakukan program yeng berdampak pada murid termasuk pentingnya penerapan manajemen risiko  setiap kegiatan pendidikan
  3. Perubahan  yang akan saya  lakukan setelah memahami atau mempelajari materi ini adalah terus mengembangkan pemanfaatan asset sekolah baik asset  internal ataupun asset eksternal dalam melaksanakan program pendidikan yang berpihak pada murid. Selanjutnya kami terus berusaha menerapkan tahapan manajemen risiko setiap kegiatan pendidikan di sekolah atau di luar sekolah