IBADAH SOLUSI UTAMA BUDAYA POSITIF
|
|
KOMUNITAS DISIPLIN IBADAH Langkah
awal yang telah saya mulai adalah berkolaborasi beberapa teman sejawat yag
sudah mulai disiplin ibadah shalat dan disiplin kerja/mengajar, terus berdiskusi dengan teman sejawat lainya serta beberapa stakeholder untuk
rencana ini misalnya dengan pengawas pembina, kepala sekolah, pendamping dan
beberapa rekan senior di manajemen sekolah. Tujuannya untuk mengidentifikasi
fakta-fakta relevan yang bisa saya kembangkan. Seperti yang saya bayangkan, ada
yang mendukung ada juga yang menolak. Banyak hal yang harus saya pertimbangkan,
terutama dampak dan penerimaan serta kolaborasi yang mungkin menjadi penghambat
Disiplin ini. Disinilah dilema etika yang saya alami. Namun
sepertinya sebagian rekan sejawat mulai melihat teladan ibadah yang berdampak lahirnya
Komunitas Disiplin Ibadah . Saya membuka cakrawala dan mindset rekan
kerja akan esensi merdeka belajar dalam komunitas. Di semester ini saya sebagai narasumber IHT Sekolah Penggerak dengan
mendesiminasikan apa yang saya dapatkan dalam PGP ini. Prioritas utama dalam pembelajaran berdiferensiasi untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa,
menjadikan Ibadah sebagai kebutuhan Langkah berikutnya adalah saya akan menyusun program
diseminasi program pembelajaran berdiferensiasi yang terintegrasi disiplin
Ibadah dan disipilin kerja melalui
sebuah IHT awal tahun pelajaran nantinya. Saya koordinasi dengan manajemen
sekolah untuk bisa merealisasikannya. Ini sangat penting bagi sekolah kami di
SMAN 5 Soppeng karena heterogenitas siswa adalah salah satu faktor yan menjadi
‘penghambat’ pembelajaran dan belum ditemukan solusi yang efektif untuk
menerapkannya. Sejujurnya, secara pribadi saja telah mencoba menerapkan dalam
pembelajaran integrasi disiplin ibadah dan disiplin belajar di kelas untuk diri
saya sendiri yang dimaksudkan sebagai ujicoba pilot project efektivitas
metode/teknik sebelum didesiminasikan kepada MISI KOMUNITAS DISIPLIN Tibalah pada misi besar besar saya yaitu, lahir
pembelajaran Berdiferensiasi Integrasi disiplin Ibadah di Sekolah melahirkan budaya
positif siswa, guru. Saya menyebutnya Misi Komunitas Disiplin.
Mengapa disebut berdampak besar? Karena Misi Komunitas Disisplin, kunci dalam
mewujudkan program sekolah yang diarealisasikan oleh seluruh stakholder.
Seluruh program dan reancana kegiatan sekolah harus mengacu pada visi dan misi intergarsi
disiplin idaha di sekolah. Karena sejatinya visi dan misi merupakan
ekstraksi/intisari cita cita seluruh warga sekolah untuk siswanya. Untuk
mewujudkannya tentu saja harus ada kolaborasi dari semua pemangku kepentingan.
Langkah awalnya tentu saja saya harus melibatkan pihak-pihak perancang dan
pembuat keputusan. Secara kebetulan saya termasuk di dalamnya. Oleh karena itu
diskusi intensif, sosialisasi bahkan lobbying perlu dilakukan
dalam tahap awal ini saya telah menyampaikan kepada manajemen sekolah mengenai
hasil lokakarya bersama kepala sekolah dan pengawas pembina untuk
direalisasikan di satuan pendidikan agar terbangun SMAN 5 Soppeng sebagai
Sekolah yang masuk Komunitas Disiplin Ibadah dan Disiplin Kerja. Langkah Selanjutnya yang telah dilakukan
adalah membuat skenario kegiatan bersama kepala sekolah dan pendamping. Intinya
sudah disepakati bahwa kegiatan akan dilakukan pada akhir tahun pelajaran ini
dan diharapkan awal tahun pelajaran sudah terealisasi. Saya mempersiapkan ibu
pendamping PGP saya sebagai nara sumber kegiatan untuk mentransformasikan Esensi
Komunitas Disiplin di sekolahnya yang hampir sama dan diterapkan di sekolah
kami. Sekarang saya akan mengkaji RPP Berdiferensiasi Integarsi Disiplin di
sekolah untuk menganalisa bagian-bagian yang harus dipertahankan, dirubah atau
ditingkatkan. Saya akan mencoba menerapkan konsep Pebelajaran Berdiferensiasi dalam
Pembelajaran Sosial Emosional dalam menyusun Perangkat Ajar yang terintegrasi
disiplin Ibadah dan disiplin kerja. Selanjutnya, menjelang akhir tahun pelajaran
ini tiap guru menyusun Perangkat Ajar yang terintegrasi disiplin Ibadah dan disiplin
kerja Karena saya ingin ini berorientasi
pada pembelajaran integrasi disiplin dan
menghamba (dalam arti positif) pada sang
anak. Rencana Perangkat Ajar Integrasi disiplin yang baru ini akan
disosialisasikan pada akhir tahun pelajaran, dan secara efektif diharapkan
mulai diberlakukan pada tahun ajaran mendatang setelah semua legalitasnya
terpenuhi bersama dengan penyerahan KTSP, RAKS, dan RPJP sekolah ke dinas
pendidikan. Semoga
Bermanfaat, dengan terwujudnya Komunitas Disiplin Ibadah dan Disiplin kerja,
aamiin |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar