Kamis, 15 November 2012

INDAHNYA BELAJAR INTEGRASI IMTAQ BESARAN DAN SATUAN


INTEGRASI IMTAQ BESARAN DAN SATUAN
(QS. Al-Furqon (25) : 2  Ar-Raad : 8)
Standar Kompetensi                       :   1.Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukuran
Kompetensi Dasar                           :  1.1. Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu).
Indikator Imtaq Fisika: 1.5. Mengkaji hikmah Allah menciptakan besaran-besaran fisika
                                                khususnya  panjang, massa, dan  waktu

A. Pendahuluan

                Sebenarnya, apakah ilmu Fisika itu? Kata “Fisika” berasal dari bahasa Yunani  yang artinya “Alam”. Istilah Fisika  telah  dikenal sejak zaman Yunani  oleh Aristoteles  (384-322 SM) dalam bukunya yang berjudul “Fisika” yang membahas  berbagai gejala  alam. Secara sederhana, defenisi Fisika adalah Ilmu  yang mempelajari  tentang gejala-gejala alam dan benda-benda mati. Intinya :  

Fisika merupakan Ilmu  yang mempelajari  tentang semua gejala atau fenomena sunnatullah di  alam semesta. Menurut Kamus Bahasa Indonesia kata gejala  dapat berarti suatu hal (keadaan, peristiwa, dsb) yg tidak biasa dan patut  diperhatikan (ada kalanya menandakan akan terjadinya sesuatu atau  keadaan yg menjadi tanda-tanda akan timbulnya sesuatu.  Untuk kata fenomena  dapat diartikan  hal-hal yg dapat disaksikan dengan pancaindria, dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah, spt fenomena alam; gejala; orang (kejadian, benda, dsb) yg  menarik perhatian atau luar biasa  sifatnya; sesuatu yg lain dp yg lain;  dan fakta; kenyataan (Kamus Bahasa Indonesia: Pusat Bahasa  Mendiknas  2008).
                Fisika merupakan Ilmu Pengetahuan berdasarkan percobaan. Dalam melakukan percobaan  selalu memerlukan pengukuran-pengukuran  yang teliti agar gejala alam  yang  dipelajari dapat dijelaskan  atau diramalkan dengan tepat. Belajar dengan menggunakan media alam merupakan salah satu amalan yang diperintahkan Allah SWT agar manusia menjadi lebih bersyukur kepada pencipta-Nya.  Sehingga dengan sendirinya manusia menyadari bahwa sesungguhnya alam ini adalah bukti kekuasaan Allah Tuhan yang berhak disembah dan ternyata tidak ada ciptaan Allah SWT yang sia-sia , semua diciptakan dengan ukuran dan tujuan yang benar. Hal ini ditegaskan Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran (3) ayat 190-191, yang artinya:
                “ Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang  terdapat tanda-tanda  bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan  memikirkan  tentang  penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “ Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan  ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
B. Pengukuran
                Secara umum ada tiga hal yang sangat diperlukan oleh Fisika sebagai Ilmu yang berkembang melalui percobaan. Ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Mengukur; kegiatan membandingkan  suatu sunnatullah  yang diukur (besaran)  dengan sesuatu yang sejenis  yang ditetapkan sebagai satuan. 
  2. Besaran;  suatu sunnatullah yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
  3. Satuan;suatu sunnatullah  yang dapat digunakan  sebagai pembanding dalam melakukan kegiatan pengukuran.
Pada prinsipnya semua gejala alam yang kita ukur dalam percobaan itu merupakan sunnatullah  yang telah memiliki ukuran yang pasti dan merupakan sumber ilmu pengetahuan, khususnya fisika. Jadi mengkaji  fisika sama dengan  mengkaji  sunnatullah  sebagai bukti kebenaran adanya Allah SWT Yang Maha Besar yang berhak disembah yang telah menciptakan dan terus memelihara alam ini.  Dan beriman kepada sunnatullah tersebut merupakan kewajiban bagi hamba-hamba-Nya yang menginginkan kebahagian hidup di Dunia dan di Akhirat kelak.
Sunnatullah yang dipelajari hanya mampu dipahami oleh hati yang beriman melalui proses “Iqra Bissmirabbika”. Itulah sebabnya belajar dalam Islam merupakan kewajiban setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Hal ini dapat ditelaah dalam QS. Yunus (10) ayat 5 dan  (QS. Al-Alaq  (96) : 1-5). Dalam ayat-ayat tersebut ditegaskan bahwa manusia tak akan  mengetahui sesuatu (berilmu) tanpa pertolongan Allah SWT.  Jadi Ilmu yang dimiliki manusia hanyalah  titipan Allah dan itupun bisa dimiliki kalau Allah menghendaki.
1. Standar Satuan Panjang
Untuk memudahkan mempelajari sunnatullah di ala mini, maka manusia membuat suatu besaran-besaranyang memiliki  nilai satuan tersendiri  salah satunya adlah istilah panjang. Untuk memanfaatkan besaran panjang ini, m aka dibuatkan standar panjang yang disebut standar panjang internasional (SPI) dengan satuan meter standar.
Standar panjang internasional yang pertama kali dibuat adalah sebuah batang yang terbuat dari campuran platina-iridium, yang disebut meter standar.
Meter standar ini disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional (The International Bureau of Weights and Measures), Sevres, dekat Paris. Satu meter didefinisikan sebagai jarak antara dua goresan pada meter standar yang bersuhu 0°C (Platina+Iridium)
Pada Tahun 1960 standar satuan panjang diubah yaitu: satu meter didefinisikan sebagai 1650763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan atom-atom gas krypton-86 di dalam ruang hampa pada suatu peristiwa lucutan listrik.

Pada tahun 1983, definisi satu meter diubah lagi yakni jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama selang waktu 1/299792458 sekon

 2. Massa Baku
 
                Massa standar adalah  massa silinder platina iridium yang disimpan di di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional (The International Bureau of Weights and Measures), Sevres, dekat Paris.  Defenisi di anggap kurang praktis, sehingga sekarang disepakati satu kilogram standar setara dengan defenisi massa atom isotop Carbon-12.  atau dinyatakan:
1 satuan massa atom (sma) = 1/12 ( masssa atom C12 ) = 1,66 x 1027 kg.
 3. Waktu Baku
                Satuan Waktu baku adalah sekon. Awalnya satu sekon yaitu waktu satu hari. Selanjutnya berubah menjadi satu sekon  standar  sama dengan  satu hari rata-rata matahari dibagi  86.400. Ini masi dianggap kurang praktis, sehingga disepakati  satu sekon sama dengan 9.192.631.770 x periode transisi aras-aras dasar hiperhalus atom Cs-133.
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya  telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak bergantung  pada satuan-satuan besaran  lain serta digunakan untuk mendefenisikan besaran lain. Contoh : Panjang, Massa, waktu, kuat arus listrik, suhu, jumlah zat, intensitas cahaya. Tiap besaran pokok tersebut memiliki dimensi tersendiri.
Besaran pokok tersebut  merupakan ciptaan Allah SWT yang  yang telah ditetapkan  ukuran-ukuran tertentu dengan rapi sesuai eksistensinya. Jadi besaran-besaran yang dikembangkan  oleh manusia secara tidak langsung merupakan ayat-ayat Allah yaitu Alam semesta ini beserta isinya. Allah SWT telah menciptakan keteraturan-keteraturan pada alam semesta ini, dan dari  sunnatullah inilah besaran-besaran fisika itu ditumbuh-kembangkan hingga melahirkan  Iptek yang sangat populer saat ini  dan menjamur penggunaannya di segala bidang.
Keterangan tentang hal ini juga dapat dipetik dari beberapa ayat-ayat Allah SWT dalam Al-Qur’an, seperti berikut ini:
QS. Al-Furqon (25) : 2 yang artinya :”..., dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan  ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya 1054.”
QS.  Ar-Raad  : 8 yang artinya :”... Dan segala sesuatu  pada sisi-Nya ada ukurannya.”  QS. Ar-Rahman (55) : 33; QS. Ash Talaq : 3 ;QS. Fathir : 43 ;QS. Asy-Suraa : 17 ;QS. Al-Qamar : 49 .

Besaran Turunan adalah  besaran yang satuannya diturunkan dari beberapa satuan besaran pokok. Contoh : Luas, Kecepatan, Percepatan, Gaya, Usaha, Tekanan, daya., dan lain-lain. Tiap besaran turunan memiliki pula dimensi tersendiri yang dapat diturunkan dari dimensi besaran-besaran pokok. Coba buatkan daftar dimensi dalam tabel lengkap simbol dan satuan besaran-besaran pokok serta beberapa besaran  turunan lengkap satuan dan dimensinya yang diturunkan dari besara - besaran pokok!
D. Dimensi suatu Besaran
Dimensi suatu besaran adalah  merupakan cara besaran  itu tersusun dari besaran-besaran pokok.  
Untuk meningkatkan keimanan kita dari pembahasan ini, maka konsep dimensi dan ruang dapat ditelaah lewat firman Allah SWT yang artinya seperti berikut ini.
                “Kami akan memperlihatkan  kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami disegenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu”. (QS. Fushshilat (41) :53)

Dalam kata-kata tanda - tanda (kekuasaan) Allah “ tersirat sifat dan prilaku seluruh ciptaan-Nya dengan berbagai proses alami dan gejala-gejala alam. Kata disegenap ufuk mengandung arti selain berlaku sebagai dimensi ruang (volume) juga termasuk dalam makna beberapa dimensi besaran-besaran lain. Secara umum dimensi diartikan sebagai ukuran ruang, ada ukuran panjang ( dimensi panjang), ada ukuran luas (dimensi luas).  Diskusikan bagaimana ukuran (Volume) air hujan di bumi?
Alam beserta isinya  sebagai sunnatullah telah ditetapkan  “ukurannya “ yang mengandung  dua makna ilmiah  yaitu sebagai bilangan dengan sifat dan ketelitian yang terkandung di dalamnya dan yang kedua sebagai hukum dan aturan yang berlaku sempurna. Makna ukuran baik yang berperan sebagai bilangan maupun hukum atau aturan, keduanya tersusun sangat rapi dan sistematis serta berhubungan sempurna satu sama lain dengan penuh keteraturan.
Bukti ilmiah bahwa alam  ini diciptakan dengan ukuran yang tepat dapat diperoleh informasinya yang otentik  dari  firman Allah SWT berikut ini:
1. QS. Al-Qamar:49 yang artinya: ”Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”
2.  QS. Al-Furqan: 2 yang artinya: ” yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya[1053].
[1053]. Maksudnya: segala sesuatu yang dijadikan Tuhan diberi-Nya perlengkapan-perlengkapan dan persiapan-persiapan, sesuai dengan naluri, sifat-sifat dan fungsinya masing-masing dalam hidup.
                K edua  ayat di atas memberi isyarat bahwa kata “ ukuran” mengandung dua makna yang penuh hikmah, yaitu :
1.       Menyatakan  sebagai bilangan dengan sifat dan ketelitian di dalamnya
2.       Menyatakan sebagai hukum dan aturan Allah Yang Maha  Sempurna
Ukuran tersebut, baik berperan sebagai bilangan maupun sebagai aturan/hukum, keduanya tersusun dalam suatu sistematika yang sangat rapi dengan keterkaitannya satu sama lain.  Telah teruji secara ilmiah bahwa hukum-hukum Fisika akan selalu berlaku kapan dan dimanapun.  Artinya, tidak hanya berlaku pada benda mati atau yang disebut materi/zat, namun juga berlaku pada keseluruhan  prilaku makhluk hidup termasuk manusia sebagai makhluk ciptaan Allah  yang termulia.  
Semua uraian singkat di atas, membuktikan bahwa begitu Indahnya belajar integrasi Imtaq Fisika. Semakin dipelajari semakin menambah keimanan kita hanya kepada-Nya.

21 komentar:

aguspurnomosite.blospot.com mengatakan...

Anda kreatif sekali. Saya juga seorang guru Fisika, tetapi tidak sampai sedetail Anda dengan measukkan Ayat-ayat Al Quran yang begitu kuat,tepat, akurat!

Anonim mengatakan...

Saya Elma sulfiana kls X1
Dengan membaca materi ini saya dapat mengetahui pengertian besaran pokok , pengertian besaran turunan, dan pengertian massa

Asizah mengatakan...

Saya Asizah,saya bisa mengetahui apa itu standar satuan panjang,massa dan waktu baku, dan dimensi suatu besaran

Sufiati pardi mengatakan...

Sufiati pardi
InsyaAllah saya akan mempelajari lebih lanjut lagi

Asriani mengatakan...

Saya Asriani,Dari materi tersebut saya bisa mengetahui pengertian fisika yaitu merupakan ilmu yang mempelajari tentang semua gejala atau fenomena sunnatullah dialam semesta

Anonim mengatakan...

Saya nur afifa masih kurang paham tentang materi tadi

Anonim mengatakan...

Saya Della Saputri
Dengan membaca materi ini saya dapat mengetahui dan mengerti sebagian materi tersebut

Anonim mengatakan...

Saya Ardelia
Dari materi diatas saya dapat mengetahui apa itu fisika dan ayat yang menjelaskan tentang pengukuran.

Dwi Istiqamah mengatakan...

Saya Dwi Istiqamah, setelah membaca materi tersebut saya dapat mengetahui tentang pengukuran dan dimensi suatu besaran

Fera yuniar mengatakan...

Saya Fera Yuniar bisa memahami standar satuanpanjang,dan massa baku ,waktu baku dan pengertian besaran pokok dan besaran turunan

Anonim mengatakan...

Saya Ayla asyurah sudah membaca dan sedikit memahami apa itu fisika, pengukuran, dll. Dan pada QS.Yunus(10) ayat 5, QSAl-Alaq(96) ayat 1-5 menegaskan tntng manusia tak akan mengetahui sesuatu(berilmu) tanpa pertolongan Allah SWT.

Anonim mengatakan...

Saya Siska Amanda Dengan membaca materi ini saya dapat mengetahui pengertian mengukur,besaran,satuan,

Febi Andara X.1 mengatakan...

dari membaca materi tersebut saya lebih memahami tentang fisika, yang disertai dengan pengukuran, besaran, massa dan waktu baku yang lebih mudah dipelajari begitu juga dengan ayat ayat yang termasuk bukti ilmiah berkaitan dengan fisika

Siska Inayah mengatakan...

Saya atas nama Siska Inayah dari kelas X.1 saya telah menyimak dan dapat mengetahui apa itu fisika, pengukuran, standar satuan panjang, massa baku, waktu baku, dan dimensi suatu besaran.

ARDELIA AAQIILAH mengatakan...

Insyaallah saya pasti dapat memahaminya lebih lanjut.

ALIANA TANTRI mengatakan...

Insyaallah saya paham.

Muh.Alfizar mengatakan...

Saya telah menyimak dan sudah dapat memahami materi yang diberikan meskipun masih ada yang tidak saya mengerti

Muh.Raihang mengatakan...

Saya sudah menyimak materi tersebut dan sudah dapat memahami materi tersebut

riswan mengatakan...

Alhamdulillah,materi tersebut sudah saya simak dengan baik-baik dan ada materi yang saya pahami dan ada sedikit yang saya kurang pahami

Andi nur abady mengatakan...

insya allah saya sdh memahami dan akan mengamalkanya dlm khdpan sehari hari

Anonim mengatakan...

Saya telah mempelajarinya, tetapi masih ada yang belum saya mengerti