INTEGRASI IMTAQ BESARAN DAN SATUAN
(QS. Al-Furqon (25) : 2 Ar-Raad : 8)
Standar Kompetensi
: 1.Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukuran
Kompetensi
Dasar : 1.1. Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu).
Indikator Imtaq Fisika: 1.5. Mengkaji hikmah Allah menciptakan
besaran-besaran fisika
khususnya panjang, massa,
dan waktu
A. Pendahuluan
Sebenarnya, apakah ilmu Fisika itu? Kata “Fisika”
berasal dari bahasa Yunani yang artinya “Alam”.
Istilah Fisika telah dikenal sejak zaman Yunani oleh Aristoteles (384-322 SM) dalam bukunya yang berjudul
“Fisika” yang membahas berbagai
gejala alam. Secara sederhana, defenisi
Fisika adalah Ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala alam dan benda-benda
mati. Intinya :
Fisika merupakan Ilmu yang mempelajari tentang semua gejala atau fenomena sunnatullah di alam semesta. Menurut Kamus Bahasa Indonesia kata gejala dapat berarti suatu hal (keadaan, peristiwa, dsb) yg tidak biasa dan patut diperhatikan (ada kalanya menandakan akan terjadinya sesuatu atau keadaan yg menjadi tanda-tanda akan timbulnya sesuatu. Untuk kata fenomena dapat diartikan hal-hal yg dapat disaksikan dengan pancaindria, dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah, spt fenomena alam; gejala; orang (kejadian, benda, dsb) yg menarik perhatian atau luar biasa sifatnya; sesuatu yg lain dp yg lain; dan fakta; kenyataan (Kamus Bahasa Indonesia: Pusat Bahasa Mendiknas 2008).
Fisika merupakan Ilmu yang mempelajari tentang semua gejala atau fenomena sunnatullah di alam semesta. Menurut Kamus Bahasa Indonesia kata gejala dapat berarti suatu hal (keadaan, peristiwa, dsb) yg tidak biasa dan patut diperhatikan (ada kalanya menandakan akan terjadinya sesuatu atau keadaan yg menjadi tanda-tanda akan timbulnya sesuatu. Untuk kata fenomena dapat diartikan hal-hal yg dapat disaksikan dengan pancaindria, dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah, spt fenomena alam; gejala; orang (kejadian, benda, dsb) yg menarik perhatian atau luar biasa sifatnya; sesuatu yg lain dp yg lain; dan fakta; kenyataan (Kamus Bahasa Indonesia: Pusat Bahasa Mendiknas 2008).
Fisika merupakan Ilmu
Pengetahuan berdasarkan percobaan. Dalam melakukan percobaan selalu memerlukan pengukuran-pengukuran yang teliti agar gejala alam yang dipelajari dapat dijelaskan atau diramalkan dengan tepat. Belajar dengan
menggunakan media alam merupakan
salah satu amalan yang diperintahkan Allah SWT agar manusia menjadi lebih
bersyukur kepada pencipta-Nya. Sehingga
dengan sendirinya manusia menyadari bahwa sesungguhnya alam ini adalah bukti
kekuasaan Allah Tuhan yang berhak disembah dan ternyata tidak ada ciptaan Allah SWT yang sia-sia , semua diciptakan dengan
ukuran dan tujuan yang benar. Hal ini ditegaskan Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran (3) ayat 190-191,
yang artinya:
“ Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan
berbaring dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):
“ Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia.
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
B. Pengukuran
Secara umum ada tiga hal yang sangat
diperlukan oleh Fisika sebagai Ilmu yang berkembang melalui percobaan. Ketiga
hal tersebut adalah sebagai berikut :
- Mengukur; kegiatan membandingkan suatu sunnatullah yang diukur (besaran) dengan sesuatu yang sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.
- Besaran; suatu sunnatullah yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
- Satuan;suatu sunnatullah yang dapat digunakan sebagai pembanding dalam melakukan kegiatan pengukuran.
Pada prinsipnya semua gejala alam yang kita ukur dalam percobaan itu merupakan sunnatullah yang telah memiliki ukuran yang pasti dan
merupakan sumber ilmu pengetahuan, khususnya fisika. Jadi mengkaji fisika sama dengan mengkaji
sunnatullah sebagai bukti
kebenaran adanya Allah SWT Yang Maha Besar yang berhak disembah yang telah
menciptakan dan terus memelihara alam ini.
Dan beriman kepada sunnatullah tersebut merupakan kewajiban bagi
hamba-hamba-Nya yang menginginkan kebahagian hidup di Dunia dan di Akhirat
kelak.
Sunnatullah yang dipelajari hanya mampu dipahami oleh hati yang beriman
melalui proses “Iqra Bissmirabbika”.
Itulah sebabnya belajar dalam Islam merupakan kewajiban setiap muslim, baik
laki-laki maupun perempuan. Hal ini dapat ditelaah dalam QS. Yunus (10) ayat
5 dan (QS. Al-Alaq (96) : 1-5). Dalam ayat-ayat tersebut
ditegaskan bahwa manusia tak akan
mengetahui sesuatu (berilmu) tanpa pertolongan Allah SWT. Jadi Ilmu yang dimiliki manusia hanyalah titipan Allah dan itupun bisa dimiliki kalau
Allah menghendaki.
1. Standar Satuan Panjang
Untuk
memudahkan mempelajari sunnatullah di ala mini, maka manusia membuat suatu
besaran-besaranyang memiliki nilai
satuan tersendiri salah satunya adlah
istilah panjang. Untuk memanfaatkan besaran panjang ini, m aka dibuatkan
standar panjang yang disebut standar panjang internasional (SPI) dengan satuan
meter standar.
Standar
panjang internasional yang pertama kali dibuat adalah sebuah batang yang
terbuat dari campuran platina-iridium, yang disebut meter standar.
Meter standar ini disimpan di
Lembaga Berat dan Ukuran Internasional (The International Bureau of Weights
and Measures), Sevres, dekat Paris.
Satu meter didefinisikan sebagai jarak antara dua goresan pada meter standar
yang bersuhu 0°C (Platina+Iridium)
Pada Tahun
1960 standar satuan panjang diubah yaitu: satu meter didefinisikan sebagai 1650763,73 kali panjang gelombang sinar
jingga yang dipancarkan atom-atom gas krypton-86 di dalam ruang hampa pada
suatu peristiwa lucutan listrik.
Pada tahun 1983, definisi satu
meter diubah lagi yakni jarak
yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama selang waktu 1/299792458 sekon
2. Massa Baku
Massa standar adalah massa silinder platina iridium yang disimpan
di di Lembaga Berat dan Ukuran
Internasional (The International Bureau of Weights and Measures), Sevres,
dekat Paris. Defenisi di anggap kurang
praktis, sehingga sekarang disepakati satu kilogram standar setara dengan
defenisi massa atom isotop Carbon-12.
atau dinyatakan:
1
satuan massa atom (sma) = 1/12 ( masssa atom C12 ) = 1,66 x 1027
kg.
3.
Waktu Baku
Satuan
Waktu baku adalah sekon. Awalnya
satu sekon yaitu waktu satu hari. Selanjutnya berubah menjadi satu sekon standar
sama dengan satu hari rata-rata
matahari dibagi 86.400. Ini masi
dianggap kurang praktis, sehingga disepakati
satu sekon sama dengan 9.192.631.770 x periode transisi aras-aras dasar
hiperhalus atom Cs-133.
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya
telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak bergantung pada satuan-satuan besaran lain serta digunakan untuk mendefenisikan
besaran lain. Contoh : Panjang, Massa, waktu, kuat arus listrik, suhu, jumlah
zat, intensitas cahaya. Tiap besaran pokok tersebut memiliki dimensi
tersendiri.
Besaran pokok tersebut
merupakan ciptaan Allah SWT
yang yang telah ditetapkan ukuran-ukuran tertentu dengan rapi sesuai
eksistensinya. Jadi besaran-besaran yang dikembangkan oleh manusia secara tidak langsung merupakan
ayat-ayat Allah yaitu Alam semesta ini beserta isinya. Allah SWT telah
menciptakan keteraturan-keteraturan pada alam semesta ini, dan dari sunnatullah
inilah besaran-besaran fisika itu ditumbuh-kembangkan hingga melahirkan Iptek yang sangat populer saat ini dan menjamur penggunaannya di segala bidang.
Keterangan tentang
hal ini juga dapat dipetik dari beberapa ayat-ayat Allah SWT dalam Al-Qur’an,
seperti berikut ini:
QS. Al-Furqon (25) : 2 yang artinya :”..., dan
Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya 1054.”
QS. Ar-Raad : 8 yang artinya :”... Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.” QS. Ar-Rahman (55) : 33; QS. Ash Talaq : 3
;QS. Fathir : 43 ;QS. Asy-Suraa : 17 ;QS. Al-Qamar : 49 .
Besaran Turunan
adalah besaran yang satuannya diturunkan
dari beberapa satuan besaran pokok. Contoh : Luas, Kecepatan, Percepatan, Gaya, Usaha, Tekanan, daya., dan lain-lain.
Tiap besaran turunan memiliki pula dimensi tersendiri yang dapat diturunkan
dari dimensi besaran-besaran pokok. Coba buatkan daftar dimensi dalam tabel
lengkap simbol dan satuan besaran-besaran pokok serta beberapa besaran turunan lengkap satuan dan dimensinya yang
diturunkan dari besara - besaran pokok!
D. Dimensi suatu Besaran
Dimensi suatu besaran adalah merupakan cara besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok.
Untuk
meningkatkan keimanan kita dari pembahasan ini, maka konsep dimensi dan ruang
dapat ditelaah lewat firman Allah SWT yang artinya seperti berikut ini.
“Kami akan memperlihatkan kepada
mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami
disegenap ufuk dan pada diri
mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar.
Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan
segala sesuatu”. (QS. Fushshilat (41) :53)
Dalam kata-kata tanda -
tanda (kekuasaan) Allah “ tersirat sifat dan prilaku seluruh ciptaan-Nya
dengan berbagai proses alami dan gejala-gejala alam. Kata disegenap ufuk
mengandung arti selain berlaku sebagai dimensi ruang (volume) juga termasuk
dalam makna beberapa dimensi besaran-besaran lain. Secara umum dimensi
diartikan sebagai ukuran ruang, ada ukuran panjang ( dimensi panjang), ada
ukuran luas (dimensi luas). Diskusikan bagaimana ukuran (Volume) air
hujan di bumi?
Alam beserta isinya sebagai sunnatullah telah ditetapkan “ukurannya “ yang mengandung dua makna ilmiah yaitu sebagai bilangan dengan sifat dan
ketelitian yang terkandung di dalamnya dan yang kedua sebagai hukum dan aturan
yang berlaku sempurna. Makna ukuran baik yang berperan sebagai bilangan maupun
hukum atau aturan, keduanya tersusun sangat rapi dan sistematis serta
berhubungan sempurna satu sama lain dengan penuh keteraturan.
Bukti ilmiah bahwa alam ini diciptakan dengan ukuran yang tepat dapat
diperoleh informasinya yang otentik
dari firman Allah SWT berikut ini:
1. QS. Al-Qamar:49 yang
artinya: ”Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”
2. QS. Al-Furqan: 2 yang artinya: ” yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak
mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia
telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan
serapi-rapinya[1053].
[1053]. Maksudnya: segala
sesuatu yang dijadikan Tuhan diberi-Nya perlengkapan-perlengkapan dan
persiapan-persiapan, sesuai dengan naluri, sifat-sifat dan fungsinya
masing-masing dalam hidup.
K edua ayat di atas memberi isyarat bahwa kata “
ukuran” mengandung dua makna yang penuh hikmah, yaitu :
1.
Menyatakan sebagai
bilangan dengan sifat dan ketelitian di dalamnya
2.
Menyatakan sebagai hukum dan aturan Allah Yang Maha Sempurna
Ukuran tersebut, baik berperan sebagai bilangan maupun
sebagai aturan/hukum, keduanya tersusun dalam suatu sistematika yang sangat
rapi dengan keterkaitannya satu sama lain.
Telah teruji secara ilmiah bahwa hukum-hukum Fisika akan selalu
berlaku kapan dan dimanapun. Artinya, tidak
hanya berlaku pada benda mati atau yang disebut materi/zat, namun juga berlaku
pada keseluruhan prilaku makhluk hidup
termasuk manusia sebagai makhluk ciptaan Allah
yang termulia.
Semua uraian singkat di atas, membuktikan bahwa begitu Indahnya
belajar integrasi Imtaq Fisika. Semakin dipelajari semakin menambah keimanan
kita hanya kepada-Nya.
21 komentar:
Anda kreatif sekali. Saya juga seorang guru Fisika, tetapi tidak sampai sedetail Anda dengan measukkan Ayat-ayat Al Quran yang begitu kuat,tepat, akurat!
Saya Elma sulfiana kls X1
Dengan membaca materi ini saya dapat mengetahui pengertian besaran pokok , pengertian besaran turunan, dan pengertian massa
Saya Asizah,saya bisa mengetahui apa itu standar satuan panjang,massa dan waktu baku, dan dimensi suatu besaran
Sufiati pardi
InsyaAllah saya akan mempelajari lebih lanjut lagi
Saya Asriani,Dari materi tersebut saya bisa mengetahui pengertian fisika yaitu merupakan ilmu yang mempelajari tentang semua gejala atau fenomena sunnatullah dialam semesta
Saya nur afifa masih kurang paham tentang materi tadi
Saya Della Saputri
Dengan membaca materi ini saya dapat mengetahui dan mengerti sebagian materi tersebut
Saya Ardelia
Dari materi diatas saya dapat mengetahui apa itu fisika dan ayat yang menjelaskan tentang pengukuran.
Saya Dwi Istiqamah, setelah membaca materi tersebut saya dapat mengetahui tentang pengukuran dan dimensi suatu besaran
Saya Fera Yuniar bisa memahami standar satuanpanjang,dan massa baku ,waktu baku dan pengertian besaran pokok dan besaran turunan
Saya Ayla asyurah sudah membaca dan sedikit memahami apa itu fisika, pengukuran, dll. Dan pada QS.Yunus(10) ayat 5, QSAl-Alaq(96) ayat 1-5 menegaskan tntng manusia tak akan mengetahui sesuatu(berilmu) tanpa pertolongan Allah SWT.
Saya Siska Amanda Dengan membaca materi ini saya dapat mengetahui pengertian mengukur,besaran,satuan,
dari membaca materi tersebut saya lebih memahami tentang fisika, yang disertai dengan pengukuran, besaran, massa dan waktu baku yang lebih mudah dipelajari begitu juga dengan ayat ayat yang termasuk bukti ilmiah berkaitan dengan fisika
Saya atas nama Siska Inayah dari kelas X.1 saya telah menyimak dan dapat mengetahui apa itu fisika, pengukuran, standar satuan panjang, massa baku, waktu baku, dan dimensi suatu besaran.
Insyaallah saya pasti dapat memahaminya lebih lanjut.
Insyaallah saya paham.
Saya telah menyimak dan sudah dapat memahami materi yang diberikan meskipun masih ada yang tidak saya mengerti
Saya sudah menyimak materi tersebut dan sudah dapat memahami materi tersebut
Alhamdulillah,materi tersebut sudah saya simak dengan baik-baik dan ada materi yang saya pahami dan ada sedikit yang saya kurang pahami
insya allah saya sdh memahami dan akan mengamalkanya dlm khdpan sehari hari
Saya telah mempelajarinya, tetapi masih ada yang belum saya mengerti
Posting Komentar