3.3.a.9.
Koneksi Antarmateri - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid
Bersama
CGP SUYUTI SMAN 5 SOPPENG
Pengantar:
Maksud pengajaran
dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama adalah memerdekakan
manusia sebagai anggauta persatuan (rakyat).
-Ki
Hadjar Dewantara-
Adapun
hal-hal menarik yang dapat saya dapatkan
dari pembelajaran modul Materi ini adalah di mana sekolah sebagai suatu
komunitas ternyata memiliki banyak potensi/asset/kekuatan yang bisa
dimanfaatkan untuk mendukung kelancaran layanan pendidikan di sekolah. Seluruh Asset/kekuatan
tersebut dapat berkontribusi positif terhadap kesuksesan program yang
dijalankan di sekolah. Semua program-program yang disusun harus mengedepankan
kepentingan murid sehingga program tersebut
bisa memberikan dampak positif pada kemajuan murid. Setiap program yang
dijalankan sekolah merupakan program unggulan sesuai visi yang sifatnya
berkelanjutan sehingga program tersebut senantiana diselaraskan dengan kekuatan
atau asset yang dimilki sekolah.
Setiap
Program yang disusun harus disesuaikan dengan kepentingan pencapaian visi dan misi sekolah kami yaitu berbasis
Imtaq . Setiap program yang dilaksanakan pasti melalui tahapan-tahapan dari
mulai perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, rencana tindak lanjut dan perbaikan.
Perencanaan yang baik akan menetukan
keberhasilan dan kesuksesan dari program tersebut. Rencana sebagai langkah awal
akan menuntun langkah-langkah selanjutnya yang mengarahkan terhadap pencapaian
tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai dari program tersebut. Setiap Program
harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan patokan dalam melaksanakan
program yang akan dijalankan secara dinamis.
Salah satu
panduan yang dapat digunakan dalam menyusun rancangan sebuah program adalah
dengan menerapkan paradigma Inkuiri Apresiatif melalui tahapan BAGJA.
Tahapan BAGJA merupakan pendekatan yang digunakan untuk melakukan perubahan kearah
yang lebih baik degan berbasis kekuatan yang dimiliki dan dilakukan secara
kolaboratif. Diharafkan dengan menerapkan tahapan BAGJA maka program yang
dijalankan akan tepat sasaran berdampak pada murid.
Selanjutnya strategi
yang digunakan dalam Pengelolaan Program Sekolah adalah strategi MELR
(Monitoring, Evaluation, Learning and Reporting)
Monitoring: merupakan kegiatan rutin yang dilakukan
untuk mengumpulkan data dan mengukur kemajuan atau objektifitas kegiatan yang
dilakukan, proses pemamtauan perubahan yang berorientasi pada proses dan out
put. Proses ini dilakukan perhitungan akan kegiatan yang akan dilakukan dan
melihat secara langsung pelaksaan program, apakah sudah sesuai dengan rencana
atau belum.
Evaluation: merupakan proses yang dilakukan untuk menilai
kefektifan suatu program dan perubahan signifikan dari suatu program, kebutuhan
perbaikan, rencana tindak lanjut dan rekomendasi. Tujuan Evaluasi : Untuk
mengetahui ketercapaian tujuan dan sasaran program, Mengetahui estimasi dana
yang dikeluarkan dan manfaat program tersebut.
Mengukur
kualitas out put dari program. Melihat dampak positif dan negative dari suatu
program serta mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang muncul setelah
membandingkan antara tujuan dan ketercapaian target.
Sebagai masukan
untuk memperbaiki bagi proses program selanjutnya.
Indikator
Evaluasi meliputi: Efektivitas,
Kecukupan, Pemerataan, Responsivitas, dan Ketepatan.
Metode untuk
monitoring dan Evaluasi: Metode
dokumentasi, Metode survey, Metode observasi lapangan, Metode wawancara, Metode
FGD:
Learning; Menurut
Dr Roger Greenaway seorang ahli pelatihan guru fasilitator terdapat 4 tingkatan
model kerangka kerja learning yang sering disebut dengan 4F yaitu:
Fact (Fakta ) catatan-catatan
terkait kejadian.
Feeling
(Perasaan): berhubungan dengan rasa yang muncul dari situasi yang terjadi.
Finding
(Temuan): Kebermaknaan dari pembelajaran yang telah dilakukan yang dapat
diaplikasikan secara real.
Future
(Masa Depan): penyusunan pembelajaran untuk diimplementasikan di masa yang akan
datang.
Reporting; Reporting atau Laporan adalah media bagi
pemimpin untuk memberikan infromasi atau masukan atas keputusan yang
diambilnya. Laporan haruslah valid, objektif, dapat dipertanggungjawabkan dan
lengkap. Laporan ini merupakan out put akhir dari suatu kegiatan dalam bentuk dokumen.
Adapun
materi dalam modul lain/paket modul lain yang berhubungan dengan materi dalam
modul 3.3. ini Manajemen Resiko
Manajemen
resiko mempunyan peran penting dalam menghindari resiko yang bakal muncul dalam
sebuah program. Resiko menjadi konotasi negative dan akibat yang kurang
menyenangkan dari suatu tindakan. Dalam dunia pendidikan ada beberapa
tipe resiko.
Resiko
Strategis, resiko ini akan mempengaruhi terhadap pencapaian tujuan yang telah
ditentukan.
Resiko
Keuangan, resiko yang berhubungan dengan keterbatasan finansial.
Resiko
operasional, resiko terkait mengganggu terhadap keberlangsungan proses
menejemen.
Resiko
pemenuhan, resiko yang mempengaruhi terhadap pemenuhan aturan dan hukum yang
dianut dalam melakukan proses dan prosuderal internal.
Resiko
Reputasi, resiko yang berpengaruh terhadap nama baik dan citra lembaga.
Dalam
melaksanakan manajemen resiko ada beberapa tahapan yang dilalui sebagai
berikut:
Adapun tahapan manajemen risiko
adalah sebagai berikut:
a.
Identifikasi jenis risiko, mencakup:
1)
Risiko Strategis,
2)
Risiko Keuangan,
3)
Risiko operasional,
4)
proses manajemen,
5)
Risiko pemenuhan, dan
6)
Risiko Reputasi( merupakan risiko yang berdampak pada reputasi
dan merek lembaga.
b.
Pengukuran risiko, mencakup:
1)
Lokasi atau jalanan licin akibat hujan lebat
2)
Jalan di Pinggi sungai akan rawang terpleset jatuh ke sungai
3)
Pengenalan Lokasi oleh seluruh peserta untuk menghindari adanya
peserta tersesat (terpisah dari rombonan)
4)
Durasi Waktu yang digunakan perlu efektif dan efisien.
c.
Melakukan strategi dalam pengendalian risiko dengan
mendiskusikan strategi yang diambil untuk mengendalikan resiko yang mungkin
terjadi, seperti:
1)
Menyewa petugas lapangan saat berada di lokasi
2)
Melengkapi peserta dengan berbagai alat bahan yang dibutuhkan di
lokasi
3)
Membagi tugas panitia dalam endampingi rombongan
4)
Semua panitia berbagi tugas dengan tepat sesuai wewenang masing2
5)
Tim khusus yang bergerak cepat saat dibutuhkan.
d.
Melakukan evaluasi
terus-menerus, maju dan berkelanjutan dari semua rincian rencana kegiatan
sehingga sebelum kegiatan dilaksanakan sudah bisa ditemukan
kemungkinan-kemungkinan yang terjadi serta solusi yang tepanyang bisa diambil
jika hal tersebut betul-betul terjadi. Evaluasi ini sangat tepat dilakukan
untuk semua rencana kegiatan yang akan dilakukan ….
Adapun kaitan antara pemetaan sumber daya
dengan perencanaan program sekolah yang berdampak pada murid adalah Pemetaan sekolah sangat penting dilakukan
untuk mendapatkan data terkait asset atau kekuatan yang dimiliki sekolah.
Kekuatan yang dimiliki sekolah dijadikan sebagai modal dalam membantu sekolah
menjalankan program-program yang berdampak pada murid. Proses pemetaan
yang dilakukan sebagai salah satu upaya sekolah dalam menerapkan inkuiri
apresiatif tahapan BAGJA.
Modul 3.3.
Pengelolaan Program yang berdampak pada murid memiliki keterkaitan dengan modul
sebelumnya. Berikut adalah deskripsi keterkaitan modul 3.3 dengan modul
sebelumnya.
Kaitannya
dengan Filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara
Proses menuntun
yang dilakukan guru untuk memerdekakan belajar murid akan cepat terrealisasi
dengan program-program sekolah yang berdampak pada murid. Program-program
sekolah yang mengarahkan dan menuntun murid untuk bisa hidup sesuai dengan
kodrat alam dan zamannya. Segala potensi yang dimiliki murid akan berkembang
secara maksimal dengan adanya program yang berdampak pada murid.
Kaitannya
dengan Inkuiri Apresiatif
Dalam menyusun
program, sekolah akan merancang sebuah program yang dapat dirasakan dan
berdampak pada pengembangan murid dan sekolah itu sendiri. Program yang
berdampak murid akan didapatkan dengan menyusun program tersebut secara
kolaboratif dan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki. Kekuatan yang dikembangkan
agar memiliki kekhasan sendiri yang membedakan dengan sekolah lainnya. Proses
penyusunan program tersebut mengimplementasikan tahapan BAGJA dengan menerapkan
pendekatan Inkuiri Ipresiatif.
Kaitannya
dengan pengelolaan asset sekolah,
Segala
asset/kekuatan/potensi yang dimiliki sekolah haruslah dipetakan, dikelola dan
dimanfaatkan untuk mendukung dan mewujudkan program yang berdampak pada murid.
Program yang berdampak pada murid akan cepat dan tepat terlaksana jika
asset-aset dimiliki sekolah dapat dimaksimalkan. Dari hasil identifikasi 7
asset sebagai modal utama di sekolah .
Aset-aset itulah yang akan dimanfaatkan secara optimal dalam melaksanakan
seluruh program sekolah yang berdampak pada peserta didik. Ada 7 Modal sebagai asset
penting di sekolah, ke 7 modal itu antara lain Modal Agama dan Budaya, modal manusia,
modal sosial, modal fisika, modal lingkungan, modal finansial, dan modal politik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar