Rabu, 22 Februari 2012

KEINDAHAN FISIKA DI LANGIT MENINGKATKAN IMTAQ DAN IPTEK

KEINDAHAN FISIKA DI LANGIT MENINGKATKA IMTAQ DAN IPTEK
(Kajian Ayat-ayat Allah di Langit QS.21. Al Anbiyaa' dst)
Oleh :  Suyuti, S.Pd., M.Si. (SMAN 1 Marioriwawo Soppeng Sul-Sel

Mari kita mengkaji keindahan Fisika di langit!
Allah SWT menciptakan langit sebagai bukti kekuasaan-Nya sekaligus berguna untuk makhluk-Nya.
Salah satu Keindahan Fisika yang diciptaan Allah SWT di langit adalah gaya gravitasi antar benda-benda langit.
Celaka betul orang-orang yang telah menikmati pemberian Allah lalu durhaka terhadap Allah.

Untuk mengetahui esensi ciptaan Allah SWT yang namanya langit, maka selami hikmat dalam Firman Allah berikut ini:

                                                       QS.21. Al Anbiyaa'

32. Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara[959], sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.
[959]. Maksudnya: yang ada di langit itu sebagai atap dan yang dimaksud dengan terpelihara ialah segala yang berada di langit itu dijaga oleh Allah dengan peraturan dan hukum-hukum yang menyebabkan dapat berjalannya dengan teratur dan tertib.  



QS.(2). Al Baqarah
 
 164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
 
QS.(41). Fushshilat
 
 12. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
 
QS.(4). An Nisaa'
 
170. Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kamu, itulah yang lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikitpun) karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah[382]. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
[382]. Allah yang mempunyai segala yang di langit dan di bumi tentu saja tidak berkehendak kepada siapapun karena itu tentu saja kekafiranmu tidak akan mendatangkan kerugian sedikitpun kepada-Nya.
 
 Penutup QS.(5). Al Maa'idah
 
Surat Al Maa'idah mengemukakan bagaimana seharusnya orang mukmin bersikap terhadap sesamanya maupun terhadap orang bukan mukmin; manfaat memenuhi janji prasetia terhadap Allah, perjanjian yang dilakukan oleh sesama manusia, dan ketauhidan Allah.

HUBUNGAN SURAT AL MAA-IDAH DENGAN SURAT AL AN'AAM

1. Surat Al Maa'idah mengemukakan hujjah terhadap ahli kitab, sedang surat Al An'aam mengemukakan hujjah terhadap kaum musyrikin.

2. Surat Al An'aam memuat makanan-makanan yang diharamkan dan binatang sembelihan secara umum, sedang surat Al Maa'idah memuat secara terperinci.

3. Akhir Surat Al Maa'idah mengemukakan bahwa Allah s.w.t. menguasai langit dan bumi, memberi balaan terhadap perbuatan-perbuatan manusia selama didunia, sedang permulaan surat Al An'aam mengutarakan bahwa segala puji hanya untuk Allah, Pencipta langit dan bumi dan Sumber kebahagiaan manusia.
  QS. (48) Al-Fath
4. Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi[1394] dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,
[1394]. Yang dimaksud dengan tentara langit dan bumi ialah penolong yang dijadikan Allah untuk orang-orang mukmin seperti malaikat-malaikat, binatang-binatang, angin taufan dan sebagainya,
QS. (22) Al-hajj ayat 15
Pertolongan Allah pasti datang
 
15. Barangsiapa yang menyangka bahwa Allah sekali-kali tiada menolongnya (Muhammad) di dunia dan akhirat, maka hendaklah ia merentangkan tali ke langit, kemudian hendaklah ia melaluinya, kemudian hendaklah ia pikirkan apakah tipu dayanya itu dapat melenyapkan apa yang menyakitkan hatinya[982].
[982]. Maksud ayat ini ialah, seandainya orang yang memusuhi Nabi Muhammad s.a.w. tidak senang atas kemajuan Islam bisa naik ke langit dan dapat melihat keadaan di sana, tentu ia akan mengetahui bahwa kemajuan Islam yang tidak ia senangi itu tidak dapat dihalang-halangi. Sebagian ahli tafsir mengartikan: maka hendaklah ia merentangkan tali ke loteng rumahnya kemudian ia mencekik lehernya dengan tali itu.
 
 Semoga Manfaat buat penulis bersaudara(i), amin
 
 

Tidak ada komentar: