MENGAPA BELAJARKU TAK BERMAKNA ?
(KAJIAN QS. AL-ALAQ DAN AR-RAHMAN)
Oleh: SUYUTI, S.Pd., M.Si. (SMAN 1 MARIORIWAWO SOPPENG SUL-SEL)
Apapun aktivitas hidup kita, semua seharusnya bermakna buat hidup di Bumi yang hanya sementara ini. Kalau tak bermakna, maka apalah gunanya kita berkativitas/bekerja? Kerugian besarlah jika aktivitas hidup yang hanya sementara di Dunia tak ada maknanya buat diri kita.
Pertanyaannya:
Mengapa aktivitasku tak bermakna?
Mengapa belajarku tak bermakna?
Mengapa membacaku tak bermakna?
Mengapa jalanku tak bermakna?
Nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
dan
seterusnya.
Jika kita jujur pada diri sendiri, dan berusaha menerapkan konsep
diri dalam hidup ini, maka semua pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas
dan masih banyak pertanyaan lain akan dapatb kita jawab dengan baik,
bahwa:
Selama ini dalam hidup di Bumi Allah ini selalu meninggalkan sang
pencipta, selalu memisahkan sang pencipta dengan aktivitasku, selalu
memisahkan sang pencipta denga belajarku dan lain.
Prinsipnya: semua
ativitas kita tak akan bermakna karena kita lupa Allah dalam beraktivitas.
Apa solusinya?
Apa syaratnya?
Untuk mengetahui solusi dan syaratnya,maka marilah kita mengkaji ayat-ayat allah SWT lewat "Indahnya Belajar Fisika ".
Selamat belajar, semoga rahmat Allah menjadi balasan hidup kita semua, amin.
Indahnya belajar Fisika Integrasi Imtaq, karena semakin belajar Fisika, semakin bertambah keimanan kita, semakin belajar fisika, maka hati kita akan semakin indah karena alam merupakan obyek belajar Fisika sangatlah indah. Keindahan alam akan menumbuhkan kesuburan iman dalam hati orang-orang yang beriman. Jadi sungguh durhaka orang yang menyembah alam ini, karena yang berhak disembah adalah yang menciptakan alam ini yaitu Allah SWT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Apapun aktivitas kita, mari kita hanya mentaati Allah dan Rasul-Nya agar hidup ini dirahmati!
Mari kita menerapkan Firman Allah berikut QS. Al-Maidah (5) ayat 2 agar hidup kita dirahmati!
2. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah[389], dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram[390], jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya[391], dan binatang-binatang qalaa-id[392], dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya[393] dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
[389]. Syi'ar Allah ialah: segala amalan yang dilakukan dalam rangka ibadat haji dan tempat-tempat mengerjakannya.
[390]. Arti bulan haram lihat no. [119], maksudnya ialah: dilarang melakukan peperangan di bulan-bulan itu.
[391]. Ialah: binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke Ka'bah untuk mendekatkan diri kepada Allah, disembelih ditanah haram dan dagingnya dihadiahkan kepada fakir miskin dalam rangka ibadat haji.
[392]. Ialah: binatang had-ya yang diberi kalung, supaya diketahui orang bahwa binatang itu telah diperuntukkan untuk dibawa ke Ka'bah.
[393]. Dimaksud dengan karunia ialah: keuntungan yang diberikan Allah dalam perniagaan. Keredhaan dari Allah ialah: pahala amalan haji.
Semoga manfaat buat saudara(i)ku.
Posting Komentar