SISTEM PEMBELAJARAN METODE TEAM TEACHING
(Sesuai dengan makna Firman Allah QS. Almaidah(5) :2)
Oleh: SUYUTI, S.Pd., M.Si.
(Guru SMA Negeri 1 Marioriwawo Kabupaten Soppeng)
I. Pendahuluan
Dewasa ini, seiring dengan semakin modernnya sistem pendidikan dan
tuntutan yang semakin berkembang, tak jarang sekolah-sekolah yang masih
menggunakan strategi pembelajaran konvensional cukup tertinggal jauh
dalam melaksanakan proses pembelajarannya. Dalam proses pembelajaran
dengan strategi konvensional ini, proses pembelajaran dilakukan secara
soliter, artinya proses pembelajaran yang dimulai dari perencanaan,
pelaksanaan, sampai kepada evaluasi pembelajaran siswa dilakukan oleh
satu orang guru. Gambaran pembelajaran seperti ini dapat dianalogikan
bagaikan seorang penjual sate, di mana semua urusan suatu pekerjaan dari
awal sampai akhir hanya di kerjakan oleh satu orang.
Padahal sebenarnya, sekarang ini kurikulum pendidikan di Indonesia
sudah makin berkembang. Sudah terlalu banyak tuntutan-tuntutan
masyarakat yang ditujukan kepada para guru atau penyelenggara
pendidikan. Saat ini, guru dituntut untuk lebih inovatif dan kreatif
dalam menentukan/memilih metode pembelajaran yang digunakan, yang
tentunya harus disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan
kepada siswa. Selain itu, guru di era sekarang juga dituntut untuk
lebih mengenal setiap individu dari diri siswa.
Dan melihat ratio antara
jumlah guru dan siswa yang tidak seimbang, tentu seorang guru tidak
mungkin bisa menangani jumlah siswa yang banyak itu. Satu hal yang juga
penting, bahwa yang namanya guru bukan berarti orang yang tahu akan
segala hal. Dalam hal ini, setiap manusia tentulah memiliki kekurangan
dan kelebihan tentang pengetahuan, karena ilmu pengetahua sangat relatif
yang dimiliki setiap orang. Ini menunjukkan bahwa guru pun membutuhkan
sosok lain yang bisa diajak kerja sama dalam menghadapi segala kesulitan
yang ada pada saat melaksanakan proses pembelajaran baik di kelas
ataupun di alam terbuka (diluar kelas).
Jika melihat beberapa masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan,
maka dalam hal ini pihak sekolah dan guru-guru dituntut daya
kreativitasnya dalam memilih strategi yang tepat agar segala tuntutan
yang ditujukan terhadap guru khususnya itu dapat terpenuhi dengan
optimal. Dan tampaknya strategi Pembelajaran Metode Team Teaching
merupakan cara yang tepat untuk memudahkan terbangunnya kreativitas dan
inovatif itu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Ada beberapa masalah yang harus kita pecahkan bersama lewat tulisan ini, yaitu:
1. Bagaimana konsep Pembelajaran Metode Team Teaching ?
2. Bagaimana bentuk-bentuk atau jenis-jenis dari strategi Pembelajaran Metode Team Teaching?
3. Bagaimana tahapan sistem pembelajaran dengan strategi Pembelajaran Metode Team Teaching?
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk memberikan konstribusi
pemikiran khususnya kepada para pendidik dan seluruh simpatisan
pendidikan tentang pentingnya memilih strategi pembelajaran yang tepat
guna dan akan berhasil guna demi peningkatan hasil belajar siswa. Dan
strategi Pembelajaran Metode Team Teaching bisa merupakan pilihan yang
tepat karena memang sesuai dengan Firman Allah dalam QS. Al-Maidah (5)
ayat 2 yang artinya:
“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
... “
II. Sistem Pembelajaran Metode Team Teaching
A. Konsep Pembelajaran Metode Team Teaching
Pembelajaran Metode Team Teaching merupakan strategi pembelajaran
yang kegiatan proses pembelajarannya dilakukan oleh lebih dari satu
orang guru dengan pembagian peran yang jelas dan tanggung jawab nyata
masing-masing angota tim. Definisi ini sesuai dengan yang dijelaskan
oleh Martiningsih (2007) bahwa “Metode pembelajaran team teaching adalah
suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang
masing-masing mempunyai tugas.
Selanjutnya Ahmadi dan Prasetya (2005) menyatakan bahwa Pembelajaran
Metode Team Teaching `atau pengajaran beregu adalah suatu pengajaran
yang dilaksanakan bersama oleh beberapa orang guru. Tim pengajar atau
guru yang menyajikan bahan pelajaran dengan metode mengajar beregu ini
menyajikan bahan pengajaran yang sama dalam waktu dan tujuan yang sama
pula. Para guru tersebut bersama-sama mempersiapkan, melaksanakan, dan
mengevaluasi hasil belajar siswa. Pelaksanaan belajarnya dapat dilakukan
secara bergilir dengan metode ceramah atau bersama-sama dengan metode
diskusi panel.
Ada juga pendapat lain yang menguraikan bahwa Pembelajaran Metode
Team Teaching atau Metode mengajar beregu ( Team teaching method )
adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang
yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik
ditunjuk sebagai koordinator untuk memudahkan kerja tim. Cara
evaluasinya atau pengujiannya yaitu setiap pendidik membuat soal,
kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus
langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut (http://re-searchengines.com/art05-65.html).
Dalam rangka pelayanan pendidikan yang baik, khususnya dalam hal
pelaksanaan pembelajaran, maka kita semua dituntut mencari dan menemukan
sistem yang tepat. Pembelajaran Metode Team Teaching bermanfaat untuk
memberikan pelayanan pengajaran yang variatif pada siswa. Sistem ini
dilakukan dengan cara menugaskan dua guru atau lebih untuk mengajar satu
bidang studi pada siswa dalam satu kelas (http://www.banatnukudus.or.id/index.php? p=static&id=1)
Setiap penyelenggara pendidikan dituntut untuk senantiasa
meningkatkan prestasi hasil belajar siswanya (anak didiknya), sehingga
diharapkan menerapkan pembelajaran yang tepat guna da berhasil guna.
Dengan demikian kita perlu belajar dari negara Jepang yang pernah hancur
akibat peristiwa bom nagasaki dan hirozima dan negara ini bangkit
menjadi negara maju melalui penyelenggaraan pendidikan yang baik Team
teaching merupakan salah satu metode pembelajaran dijepang yang
dijalankan secara sah (legal formal) oleh pemerintah. Negara ini telah
membuktikan kelebihan penerapan metode team teaching dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajarannya. Team Teaching adalah upaya yang tepat dalam
peningkatan prestasi hasil belajar peserta didik
(http://www.sman1teladan-yog.sch.id/index.php?exec=program)
Idealnya Teaching Team adalah beberapa orang guru yang sewaktu-waktu
dapat membantu guru lain yang berhalangan untuk memberikan materi
sebagai bahan pembelajaran kepada siswa-siswi. Guru tersebut harus bisa
menguasai atau mengetahui bidang ilmu selain yang biasa diajarkannya,
misalnya seorang guru matematika bisa mengajarkan mata pelajaran fisika
demikian juga sebaliknya. (http://www.hariankomentar.com/arsip/arsip_2007/sep_15/lkPendi001.html)
B. Bentuk atau Jenis-Jenis strategi Pembelajaran Metode Team Teaching.
Sebenarnya ada beberapa bentuk atau jenis dari strategi Pembelajaran
Metode Team Teaching ini. Sesuai yang pernah dijelaskan oleh Soewalni S
(2007), jenis dari strategi Pembelajaran Metode Team Teaching yaitu :
1. Semi Team Teaching
Bentuk atau jenis semi Team Teaching ini terdiri atas tiga tipe yakni:
a. Sejumlah guru mengajar mata pelajaran yang sama di kelas yang
berbeda. Perencanaan materi dan metode disepakati bersama. Tipe awal
pembelajaran team teaching. (Tipe 1)
b. Satu mata pelajaran disajikan oleh sejumlah guru secara
bergantian dengan pembagian tugas, materi dan evaluasi oleh guru
masing-masing. (Tipe 2a)
c. Satu mata pelajaran disajikan oleh sejumlah guru dengan mendesain siswa secara berkelompok. (Tipe 2b)
2. Team Teaching Penuh
Team Teaching Penuh merupakan Tipe 3 dimana satu tim terdiri dari
dua orang guru atau lebih, waktu kelas sama, pembelajaran mata pelajaran
/ materi tertentu. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dilaksanakan
secara bersama-sama dan sepakat dengan baik. Kata kunci Pembelajaran
Metode Team Teaching penuh adalah keikhlasan berkerja sama dengan
berpegang pada Visi dasn Misi yang sama.
Adapun variasi Pembelajaran Metode Team Teaching Penuh menurut Soewalni S (2007) ialah :
a. Pelaksanaan bersama, seorang guru sebagai penyaji atau
menyampaikan informasi, seorang guru membimbing diskusi kelompok atau
membimbing latihan individual.
b. Anggota tim secara bergantian menyajikan topik atau materi.
Diskusi atau tanya jawab dibimbing secara bersama dan saling melengkapi
jawaban dari anggota tim.
c. Seorang guru (senior) menyajikan langkah latihan, observasi,
praktek dan informasi seperlunya. Kelas dibagi dalam kelompok, setiap
kelompok dipandu seorang guru (tutor, fasilitator, mediator). Akhir
pembelajaran masing-masing kelompok menyajikan laporan baik dalam bentuk
lisan ataupun dalam bentuk tertulis dan ditanggapi bersama serta
disimpulkan bersama.
Namun, dari beberapa bentuk atau jenis (tipe) Pembelajaran Team
Teaching yang dikemukakan oleh Soewalni S di atas , penulis lebih
condong ke jenis Team Teaching penuh (tipe 3), karena disana lebih
terlihat nyata kelebihan strategi Pembelajaran Metode Team Teaching-nya.
Guru yang mengajar lebih dari satu orang, mereka mengajar di kelas yang
sama dengan materi yang sama dan pada waktu yang sama, serta setiap
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya pun dilakukan atas kesepakatan
bersama. Hal ini sangat sesuai dengan prinsip pembentukan team dalam
sebuah pelaksanaan tugas, bahwa segala sesuatunya yang berkaitan dengan
misi pencapaian tujuan dilakukan secara bersama-sama, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, sampai kepada evaluasi terhadap apa yang telah
dilaksanakan.
Dan bahkan penulis berpendapat termasuk sistem pelaksanaan remedial
(perbaikan) dan pengayaan sebaiknya dijalankan juga secara bersama-sama
sesuai kesepakatan team sehingga kesolidan team dapat terbangun dengan
utuh. Jadi prinsipnya Team Teaching dapat berhasil jika betul-betul
dilaksanakan secara bersama-sama dari semua rangkaian kegiatan dan
dilandasi dengan niat ikhlas dan bertanggung gugat sehingga didalamnya
terbangun pembelajaran yang saling menguntungkan, baik pihak pendidik
maupun pihak anak didik. Kata kunci dalam strategi Pembelajaran Metode
Team Teaching adalah Kerjasama. Dan paling tepat lagi karena sangat
sesuai dengan konsep ilahiyah yaitu Firman Allah dalam QS. Al-Maidah (5)
ayat 2 yang artinya:
“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
... “
C. Tahapan Strategi Pembelajaran Metode Team Teaching
1. Tahap Awal
a. Perencanaan Pembelajaran Disusun secara Bersama
Perencanaan pembelajaran atau yang saat ini lebih populer dengan
istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus disusun secara
bersama-sama oleh setiap guru yang tergabung dalam Team Teaching. Agar
setiap guru yang tergabung dalam team teaching memahami tentang apa-apa
yang tercantum dalam isi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
tersebut, mulai dari standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator
yang harus diraih oleh siswa dari proses pembelajaran, sampai kepada
sistem penilaian hasil evaluasi siswa.
b. Metode Pembelajaran Disusun Bersama
Selain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang harus disusun
bersama oleh team, metode yang akan digunakan oleh mereka dalam proses
pembelajaran Team Teaching pun harus direncanakan bersama-sama oleh
anggota Team Teaching. Perencanaan metode secara bersama ini dilakukan
agar setiap guru Team Teaching mengetahui alur proses pembelajaran dan
tidak kehilangan arah pembelajaran.
c. Partner Team Teaching Memahami Materi dan
Isi Pembelajaran Yang Akan Diajarkan
Guru sebagai partner dalam Team Teaching bukan hanya harus mengetahui
tema dari materi yang akan disampaikan kepada siswa saja, lebih jauh
dari itu, mereka juga harus sama-sama mengetahui dan memahami isi dari
materi pelajaran tersebut. Hal ini agar keduanya bisa saling melengkapi
kekurangan pengetahuan yang ada di dalam diri masing-masing. Terutama
ini dapat dirasakan manfaatnya dalam penyampaian materi pada siswa dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa atas penjelasan guru.
d. Pembagian Peran dan Tanggung Jawab Secara Jelas serta Adil
Dalam Team Teaching, pembagian peran dan tanggung jawab yang adil
pada masing-masing guru harus dibicarakan secara jelas ketika
merencanakan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, agar ketika
proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas, mereka tahu peran dan
tugasnya masing-masing. Tidak ada lagi yang namanya ketidakjelasan peran
dan tanggung jawab dalam hal ini.
2. Tahap Inti
Sistem Pembelajaran Metode Tiem Teaching (PMTT) di dalam tahap inti ini dapat dijalankan dalam bentuk sebagai berikut:
a. Satu guru sebagai pemateri dalam dua jam mata pelajaran penuh, dan satu orang sebagai pengawas dan pembantu team.
b. Dua orang guru bergantian sebagai pemateri dalam dua jam
pelajaran, dalam hal ini berarti tugas sebagai pemateri dibagi dua dalam
dua jam pelajaran yang ada.
c. Bisa juga divareasi secara bergantian sesuai dengan kesepakatan
dari perencanaan pembelajaran. Yang jelas saat satu guru bertindak
sebagai pemateri, maka guru yang satunya atau yang lainnya bertindak
sebagai pengawas atau membantu siswa yang sedang kesulitan relajar.
3. Tahap Evaluasi
a. Evaluasi Guru
Evaluasi guru selama proses pembelajaran dilakukan oleh partner team
setelah jam pelajaran berakhir. Evaluasi dilakukan oleh masing-masing
partner dengan cara memberi kritikan-kritikan dan saran yang membangun
untuk perbaikan proses pembelajaran selanjutnya. Dalam hal ini setiap
guru yang diberi saran harus menerima dengan baik saran-saran tersebut,
karena hakekatnya itulah kelebihan dari team teaching. Setiap guru harus
merasa bahwa mereka banyak mengalami kekurangan dalam diri mereka,
tidak merasa diri paling benar dan paling pintar. Evaluasi ini dilakukan
di luar ruang kelas, ini dilakukan untuk menjaga image masing-masing
guru dihadapan siswa.
b. Evaluasi Siswa
Evaluasi siswa dalam hal ini mencakup pembuatan soal evaluasi dan
merencanakan metode evaluasi, yang semuanya dilakukan secara
bersama-sama oleh guru Team Teaching. Atas kesepakatan bersama guru
harus membuat soal-soal evaluasi yang akan diberikan kepada siswa,
disini guru Team Teaching harus secara bersama-sama menentukan bentuk
soal evaluasi, baik lisan ataupun tulisan, baik pilihan ganda, uraian,
atau kombinasi antara keduanya.
Satu hal yang tak kalah pentingnya adalah dalam evaluasi siswa, guru
juga diharuskan merencanakan metode evaluasi. Perencanaan metode
evaluasi siswa ini di dalamnya mencakup pembagian peran dan tanggung
jawab setiap guru Team Teaching dalam pelaksanaan evaluasi, serta
pembagian pos-pos pengawasan.
Jadi semakin hari semakin berkembang pendidikan dan diiringi
berkembangnya kurikulum pengajaran, maka menuntut setiap guru untuk
semakin kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas.
Berbagai tuntutan yang ditujukan kepada guru pun semakin kompleks,
diantaranya ialah guru dituntut untuk mampu memperhatikan perbedaan
individual siswa, guru harus kreatif mendesain strategi pembelajaran
yang memungkinkan siswa aktif dan nyaman belajar, serta guru pun
dituntut untuk mampu melakukan penilaian terhadap proses dan hasil
belajar siswa secara menyeluruh. Berbagai hal yang harus dipenuhi guru
tersebut, tentu merupakan hal yang sulit jika semua itu dilakukan
seorang diri, untuk itu membutuhkan partner agar semua hal tersebut
dapat dilakukan secara maksimal. Maka salah satu upaya yang dapat
dilakukan adalah dengan menggunakan strategi Team Teaching dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
III. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran Metode Team Teaching merupakan strategi
pembelajaran yang kegiatan proses pembelajarannya dilakukan oleh lebih
dari satu orang guru dengan pembagian peran yang jelas dan tanggung
jawab nyata masing-masing angota tim.
2. Secara umum ada dua Bentuk atau Jenis-Jenis strategi
Pembelajaran Metode Team Teaching yaitu Semi Team Teaching dan Team
Teaching Penuh.
3. Ada tiga tahapan Strategi Pembelajaran Metode Team Teaching yaitu Tahap Awal, Tahap Inti, dan Tahap Evaluasi.
IV. Saran
Jika kita jujur menilai, maka sepantasnya kita belajar dari Jepang
tentang bagaiman metode pembelajaran yang diterapkan di sana. Prinsip
jepang mengajar adalah mengetahui, maknanya: Guru mengajar, maka siswa
harus mengetahui. Untuk memudahkan penerapan prinsip ini, maka Jepang
menerapkan secara legal formal Pembelajaran Metode Team Teaching. Oleh
karena itu penulis menyarankan agar kita semua guru di Indonesia dapat
memulai sekarang Pembelajaran Metode Team Teaching, jangan sampai
terlambat. Demi kemajuan bangsa dan agama, marilah kita menerapkan
Pembelajaran Metode Team Teaching agar mutu pendidikan di Indonesia
dapat bersaing dengan negara maju. Selamat mencoba.
Daftar Pustaka
1. Al-Qur’an dan Terjemahnya
2. Ahmadi, A. dan Prasetya. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV Pustaka Setia.
3. Ahmad Sabri. 2005 Startegi Belajar Mengajar dan Mikro Teaching , Quantum Teaching .Jakarta
4. Martiningsih. (2007). Team Teaching. (http://martiningsih.blogspot.com).
5. Soewalni, S. (2007). Team Teaching. Makalah Program Pelatihan
Applied Approach 2007 di Lembaga Pengembangan Pendidikan UNAS.
6. .......................http://www.britishcouncilpt.org/journal/j1016dc.htm
7. ......................... http://re-searchengines.com/art05-65.html.
8. ...........................http://www.hariankomentar.com/arsip/arsip_2007/sep_15/lkPendi001.html
Indahnya belajar Fisika Integrasi Imtaq, karena semakin belajar Fisika, semakin bertambah keimanan kita, semakin belajar fisika, maka hati kita akan semakin indah karena alam merupakan obyek belajar Fisika sangatlah indah. Keindahan alam akan menumbuhkan kesuburan iman dalam hati orang-orang yang beriman. Jadi sungguh durhaka orang yang menyembah alam ini, karena yang berhak disembah adalah yang menciptakan alam ini yaitu Allah SWT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Apapun aktivitas kita, mari kita hanya mentaati Allah dan Rasul-Nya agar hidup ini dirahmati! Apapu aktivitas kita, mari kita senantiasa melibatkan Allah agar aktivitas hidup ini dirahmati. Jadikan shalat dan sabar sebagai penolong (QS. Al-Baqarah (2) ayat 153)
Mari kita menerapkan Firman Allah berikut QS. Al-Maidah (5) ayat 2 agar hidup kita dirahmati!
2. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah[389], dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram[390], jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya[391], dan binatang-binatang qalaa-id[392], dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya[393] dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
[389]. Syi'ar Allah ialah: segala amalan yang dilakukan dalam rangka ibadat haji dan tempat-tempat mengerjakannya.
[390]. Arti bulan haram lihat no. [119], maksudnya ialah: dilarang melakukan peperangan di bulan-bulan itu.
[391]. Ialah: binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke Ka'bah untuk mendekatkan diri kepada Allah, disembelih ditanah haram dan dagingnya dihadiahkan kepada fakir miskin dalam rangka ibadat haji.
[392]. Ialah: binatang had-ya yang diberi kalung, supaya diketahui orang bahwa binatang itu telah diperuntukkan untuk dibawa ke Ka'bah.
[393]. Dimaksud dengan karunia ialah: keuntungan yang diberikan Allah dalam perniagaan. Keredhaan dari Allah ialah: pahala amalan haji.
Semoga manfaat buat saudara(i)ku.
Posting Komentar