SISTEM PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA MENGGAIRAHKAN SISWA BELAJAR FISIKA
(Sesuai makna Firman Allah QS. Almaidah(5) :2 Tolong menolong dalam
kebajikan dan ketaqwaan)
Oleh: SUYUTI, S.Pd., M.Si. (Guru SMA Negeri 1
Marioriwawo Kabupaten Soppeng)
A. Pendahuluan Masalah yang banyak di
hadapi dalam pendidikan seiring dengan semakin modernnya sistem
pendidikan dan tuntutan yang semakin berkembang, yakni tak jarang
sekolah-sekolah yang masih menggunakan strategi pembelajaran
konvensional cukup tertinggal jauh dalam melaksanakan proses
pembelajarannya. Dalam proses pembelajaran dengan strategi konvensional
ini, proses pembelajaran dilakukan secara soliter, artinya proses
pembelajaran yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai kepada
evaluasi pembelajaran siswa dilakukan oleh satu orang guru.
Gambaran
pembelajaran seperti ini dapat dianalogikan bagaikan seorang penjual
sate, di mana semua urusan suatu pekerjaan dari awal sampai akhir hanya
di kerjakan oleh satu orang. Padahal sebenarnya, sekarang ini
kurikulum pendidikan di Indonesia sudah makin berkembang. Sudah terlalu
banyak tuntutan-tuntutan masyarakat yang ditujukan kepada para guru
atau penyelenggara pendidikan. Saat ini, guru dituntut untuk lebih
inovatif dan kreatif dalam menentukan/memilih metode pembelajaran yang
digunakan, yang tentunya harus disesuaikan dengan materi pelajaran yang
akan disampaikan kepada siswa. Selain itu, guru di era sekarang juga
dituntut untuk lebih mengenal setiap individu dari diri siswa. Dan
melihat ratio antara jumlah guru dan siswa yang tidak seimbang, tentu
seorang guru tidak mungkin bisa menangani jumlah siswa yang banyak itu.
Satu hal yang juga penting, bahwa yang namanya guru bukan berarti orang
yang tahu akan segala hal. Dalam hal ini, setiap manusia tentulah
memiliki kekurangan dan kelebihan tentang pengetahuan, karena ilmu
pengetahua sangat relatif yang dimiliki setiap orang. Ini menunjukkan
bahwa guru pun membutuhkan sosok lain yang bisa diajak kerja sama dalam
menghadapi segala kesulitan yang ada pada saat melaksanakan proses
pembelajaran baik di kelas ataupun di alam terbuka (diluar kelas). Jika
melihat beberapa masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan, maka dalam
hal ini pihak sekolah dan guru-guru dituntut daya kreativitasnya dalam
memilih strategi yang tepat agar segala tuntutan yang ditujukan terhadap
guru khususnya itu dapat terpenuhi dengan optimal.
Dan tampaknya
strategi Pembelajaran Metode Team Teaching dan Tutor sebaya merupakan
cara yang tepat untuk memudahkan terbangunnya kreativitas dan inovatif
guru dan siswa dalam mensukseskan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Strategi Pembelajaran Metode Team Teaching telah dibahas pada edisi
yang lalu.
Pada tulisan ini khusus akan dibahas strategi Pembelajaran
Metode Tutor Sebaya.
Ada beberapa masalah yang harus kita pecahkan
bersama lewat tulisan ini, yaitu:
1. Bagaimana konsep Pembelajaran
Metode Tutor Sebaya ?
2. Apa peran dan manfaat Pembelajaran Metode Tutor
Sebay?
3. Apa Kriteria, Keuntungan, dan hakikat partisipasi Tutor
Sebaya dalam pembelajaran?
4. Bagaimana strategi Tutor Sebaya dalam
pembelajaran?
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk memberikan
konstribusi pemikiran khususnya kepada para pendidik dan seluruh
simpatisan pendidikan tentang pentingnya memilih strategi pembelajaran
yang tepat guna dan akan berhasil guna demi peningkatan hasil belajar
siswa.
Dan strategi Pembelajaran Metode Team Teaching bisa merupakan
pilihan yang tepat karena memang sesuai dengan Firman Allah dalam QS.
Al-Maidah (5) ayat 2 yang artinya:
“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong
dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. ... “
B. Pembahasan
I. Pengertian Tutor
Sebaya Kegiatan pembelajaran di dsalam kelas merupakan sebuah proses
pembimbingan terhadap para siswa atau peserta didik dengan
memperhatikan tingkat perkembangan anak, mengingat kecepatan
perkembangan mereka sangat heterogen (serba tak sama). Proses
pembelajaran seharusnya menempatkan siswa sebagai subyek mempunyai
potensi dasar masing yang dapat berkembang bukan sebagai obyek yang
hanya dapat dibentuk semau pendidik. Mereka membutuhkan dorongan
eksternasl untuk menumbuhkembangkan potensi internal siswa. Setiap
pendidik harus memiliki pemahaman bahwa semua siswa memiliki kelebihan
atau potensi yang bervareasi untuk berhasil. Jadi keberhasilan itu
merupakan sebuah permata yang dapat menjadi milik semua orang.
Keanekaragaman potensi atau kemampuan yang dimiliki siswa dalam
memahami sebuah konsep sering menimbulkan masalah, antara lain kadang
ada siswa yang sangat cepat memahami dan ada yang merasakan kesulitan
tetapi merekan segan bahkan merasa takut untuk bertanya kepada guru, apa
lagi kalau guru tersebut kurang menyenangkan.
Kesulitan yang dialami
oleh sekelompok siswa tersebut dapat diatasi dengan cara melibatkan
teman sebayanya dalam pembelajaran atau guru menerapkan pembelajaran
dengan metode tutor sebaya. Yang dimaksud tutor sebaya adalah seorang
atau beberapa orang siswa yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu
siswa-siswa tertentu yang mengalami kesulitan memahami materi dalam
belajar. Bantuan yang diberikan oleh teman sebaya pada umumnya dapat
memberikan hasil yang lebih baik. Hal ini terjadi karena hubungan antar
siswa terasa lebih dekat dibandingkan dengan hubungan antara siswa dan
guru (Moh. Surya, 1985).
Tutor sebaya adalah suatu model pendekatan
bimbingan dimana satu anak (tenaga ahli) mengarahkan anak yang lain
(orang baru ataupun kurang ahli) dalam suatu materi tertentu. Tutor
sebaya terjadi ketika tenaga ahli (tutor) dan orang baru (tutee)
memiliki kesamaan atau kesetaraan usia. Dikemukakan Damon dan Phelp
(Kalkowsky, 2004:1).
Menurut M. Sobry Sutikno (2007), beliau
mengatakan bahwa untuk mencapai hasil belajar yang optimal, dianjurkan
agar pendidik membiasakan diri menggunakan komunikasi banyak arah atau
komunikasi sebagai transaksi, yakni komunikasi yang tidak hanya
melibatkan interaksi dinamis antara pendidik dengan siswa melainkan
juga melibatkan interaksi dinamis antara siswa yang satu denga siswa
yang lainnya.
Kunandar (2007) mengatakan bahwa metode pembelajaran
yang sangat ditekankan dalam pembelajaran tuntas adalah pembelajaran
individual, pembelajaran sejawat (peer instruction), dan bekerja dalam
kelompok kecil. Berbagai metode (multi metode) pembelajaran harus
digunakan untuk kelas atau kelompok.
Kemudian Hamzah B. Uno (2007)
mengatakan bahwa metode pertemuan adalah model pembelajaran yang
ditunjukkan untuk membangun suatu kelompok social yang saling
menyayangi, saling menghargai, mempunyai kedisiplinan yang tinggi, dan
komitmen berprilaku positif.
Oleh karena itu guru selalu disarankan
agar dapat melaksanakan pembelajaran dalam kelompok –kelompok belajar.
Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya heterogen, yang
pandai mengajari yang lambat/lemah, yang tahu member tahu yang belum
tahu, yang cepat menangkap/mengerti mendorong temannya yang lambat ,
yang mempunyai gagasan segera member usul , dan seterusnya (Trianto,
2007) Teori Piaget menyatakan bahwa perkembangan kognitif anak sebagian
besar ditentukan oleh manipulasi dan interaksi aktif anak dengan
lingkungan.
Sementara Nur (dalam Trianto, 2007) menyatakan bahwa
interaksi sosial Jadi Pembelajaran dengan bantuan tutor sebaya adalah
suatu metode pembelajaran yang melibatkan siswa menjadi pengajar setelah
dipilih oleh guru berdasarkan kriteria tertentu yang didukung dengan
prestasinya yang lebih tinggi dari kelompoknya untuk membantu
teman-temanya sendiri yang mengalami kesulitan belajar.
Tutor sebaya
dikenal dengan pembelajaran teman sebaya atau antar peserta didik, hal
ini bisa terjadi ketika peserta didik yang lebih mampu menyelesaikan
pekerjaannya sendiri dan kemudian membantu peserta didik lain yang
kurang mampu. Alternatifnya, waktu khusus tiap harinya harus
dialokasikan agar peserta didik saling membantu belajar Fisika , bahasa
atau pelajaran lainnya, baik satu-satu atau dalam kelompok kecil. Tutor
Sebaya merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk membantu
memenuhi kebutuhan peserta didik. Ini merupakan pendekatan kooperatif
bukan kompetitif.
Rasa saling menghargai dan mengerti dibina di antara
peserta didik yang bekerja bersama. Tutor sebaya akan merasa bangga
atas perannya dan juga belajar dari pengalamannya. Hal ini membantu
memperkuat apa yang telah dipelajari dan diperoleh atas tanggung jawab
yang dibebankan kepadanya. Ketika mereka belajar dengan “tutor sebaya”,
peserta didik juga mengembangkan kemampuan yang lebih baik untuk
mendengarkan, berkonsentrasi, dan memahami apa yang dipelajari dengan
cara yang bermakna. Penjelasan tutor sebaya kepada temannya lebih
memungkinkan berhasil dibandingkan guru.
Peserta didik melihat masalah
dengan cara yang berbeda dibandingkan orang dewasa dan mereka
menggunakan bahasa yang lebih akrab.
II. Peran dan Manfaat Pembelajaran
Metode Tutor Sebaya
a. Peran Tutor Sebaya dalam menyelesaikan soal-soal
Fisika Dalam menyelesaikan soal-soal Fisika , pengajaran tutor sebaya
sering digunakan untuk membantu para siswa yang lambat menyelesaikan
soal atau untuk memberikan tambahan bimbingan bagi semua peserta didik
yang kurang dalam menyelesaikan soal-soal Fisika. Ternyata para siswa
yang lambat belajar Fisika sangat gembira dan bersemangat. Artinya
pembelajaran system tutor sebaya ini dapat menggairahkan siswa belajar
khususnya Fisika
b. Manfaat peran tutor sebaya :
• Memberikan
pengaruh positif, baik dalam pendidikan dan sosial pada guru, dan tutor
sebaya.
• Merupakan cara praktis untuk membantu secara individu dalam
menyelesaikan soal- soal Fisika
• Pencapaian kemampuan menyelesaikan
soal-soal Fisika dengan bantuan tutor sebaya hasilnya bisa menjadi di
luar dugaan atau lebih baik.
• Jumlah waktu yang dibutuhkan peserta
didik untuk menyelesaikan soal-soal Fisika akan meningkat secara
signifikan, bergantung pada kualitas tutor sebaya yang digunakan. Dengan
strategi ini para siswa yang lemah akan mengambil manfaat dari
perhatian yang tak terbagi dari guru. Guru sering tidak punya cukup
waktu untuk memberikan bantuan individu seperti ini kepada tiap peserta
didik. Itulah sebabnya dengan adanya turor sebaya, maka para guru dan
siswa yang kurang akan merasa sangat terbantu. Namun, ini harus
dijelaskan dengan seksama kepada tutor sebaya tentang hal apa saja yang
harus mereka lakukan. Tutor harus mengetahui harapan kepada mereka.
III.
Kriteria, Keuntungan, hakikat partisipasi Tutor Sebaya dalam
pembelajaran
a. Kriteria dan Keuntungan Tutor Sebaya
Learning to do
(belajar untuk melakukan sesuatu) merupakan salah satu dari empat pilar
yang ditetapkan oleh UNESCO. Learning to do dapat terwujud manakala
sipembelajar (siswa) difasilitasi untuk mengatualiasasikan kompetensi,
bakat, dan minat yang mereka miliki. Penerapan metode tutor sebaya dalam
pembelajaran akan dapat mendukung pilar belajar Learning to do, jika
siswa yang dipilih menjadi tutor memenuhi kriteria-kriteria yang betul.
Kriteria-kriteria yang dimaksud adalah seperti pendapat pakar berikut.
Ada empat kriteria menjadi tutor sebaya yang ditawarkan oleh Moh. Surya
(1985), yaitu:
1) tutor membantu murid/siswa yang kesulitan berdasarkan
petunjuk guru,
2) murid/siswa yang dipilih sebagai tutor hendaknya
diperhatikan segi kemampuan dalam penguasaan materi dan kemampuan
membantu orang lain,
3) dalam pelaksanaannya, tutor-tutor ini dapat
membantu teman-temannya baik secara individual maupun secara kelompok
sesuai petunjuk guru,
4) tutor dapat berperan sebagai pemimpin dalam
kegiatan-kegiatan kelompok, dalam hal tertentu dia dapat berperan
sebagai pengganti guru.
Kesimpulannya bahwa siswa
yang dapat ditunjuk sebagai tutor harus memiliki criteria yang jelas
yaitu siswa yang memiliki keunggulan kompetensi dibandingkan dengan
siswa lain di kelasnya.
Selanjutnya, Moh. Surya (1985) juga
menguraikan bahwa keuntungan metode tutor sebaya adalah
1) adanya
suasana hubungan yang lebih dekat dan akrab antara murid/siswa yang
dibantu dengan murid/siswa sebagai tutor yang membantu,
2) bagi tutor
sendiri sebagai kegiatan remedial yang merupakan kesempatan untuk
pengayaan dalam belajar dan juga dapat menambah motivasi belajar,
3)
bersifat efisien, artinya bisa lebih banyak siswa dibantu, dan
4) dapat
meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri.
Dari uraian di
atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa metode tutor sebaya dapat
menimbulkan sebuah kekuatan/penguatan (reinforcement) baik bagi siswa
yang dibantu maupun siswa yang membantu dalam mengkonstruksi
pengetahuan/konsep, karena tutor sebaya dibangun dengan jalinan
kedekatan dari kasih sayang. Dengan demikian penerapan metode tuto
sebaya dalam pembelajaran akan dapat meningkatkan prestasi belajar.
Tutor harus bekerja dengan peserta didik yang lebih muda dengan cara
yang tenang dan penuh kooperatif, ramah, jujur, dan terhindar dari
gangguan.
Berikut ini contoh teknik strategi tutor sebaya dalam
menyelesaikan soal-soal Fisika, antara lain: Teknik mengarahkan. Teknik
ini digunakan tutor berdasarkan hasil latihan dari guru mata pelajara
Fisika. Guru mata pelajaran mengajarkan kepada tutor tekhnik membantu
siswa yang kurang, sebagai berikut:
a) Membacakan besaran-besaran fisika
yang diketahui, ditanyakan, dan rumus yang digunakan;
b) Memberikan
kesempatan kepada siswa yang kurang untuk menyelesaikan sendiri soal
tersebut, bantuan seperlunya dari tutor.
c) Guru mata pelajaran memantau
kegiatan tutor seperlunya.
d) Tutor diberi kesempatan memimpin
Pembelajaran untuk pembahasan penyelesaian soal-soal Fisika secara
pleno. Sumber : www.idp-europe.org/toolkit/ dalam http://id.wordpress.com/tag/tutor-sebaya/
b. Hakikat Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Penerapan metode
tutor sebaya dalam kelompok-kelompok kecil memerlukan peran aktif dari
para siswa sebagai sukyek ajar bukan sebagai obyek ajar, dengan
demikian proses pembelajaran akan berlangsung efektif dan bermakna.
Kondisi ini pada akahirnya akan meningkatkan pemahaman peserta didik
yang bermakna meningkatkan prestasi belajar siswa. Berbicara tentang
aktivitas atau partisipasi siswa dalam pembelajaran, Trianto (2007)
mengatakan bahwa guru tidak dibenarkan mengelola tingkah laku siswa
dalam kelompok secara ketat, dan siswa memiliki ruang dan peluang untuk
secara bebas mengendalikan aktivitas-aktivitas dalam kelompoknya.
Menurut penulis/peneliti secara bebas itu bermakna merdeka dalam
berkativitas di pembelajaran. Bedasarkan prinsip Student centered,
peserta didik merupakan pusat dari suatu kegiatan belajar Kondisi ini
dikenal dengan istilah Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), yang merupakan
terjemahan dari student active training, yang memiliki makna bahwa
proses pem,belajaran akan lebih berhasil apabila peserta didik secara
aktif melakukan latihan langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan (Dick dan Carey, dalam Hamzah B. Uno, 2007).
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh guru dalam mendorong/memacu
partisipasi siswa dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1)
sabar saat meunggu respon, karena seorang siswa dalam menyampaikan
gagasannya perlu waktu,
2) pantau partisipasi kelas , untuk mengetahui
apakah siswa tertentu berkembang partisipasinya,
3) berikan siswa tugas
yang memerlukan komunikasi, misalnya beri tugas dia sebagai asisten
guru, tutor sebaya, atau untuk menjadi ketua suatu kelompok kecil dari
sebuah grup diskusi (Ken Shore’s, dalam M. Sobry Sutikno, 2007)
IV.
Strategi Belajar dengan Tutor Sebaya
Melakukan strategi belajar secara
dini dalam upaya mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa
agar tidak berdampak lebih jauh terhadap pengaruh yang cukup signifikan
terhadap kemampuan siswa dalam menguasai kompetensi yang seharusnya
dicapai dan berdampak terhadap prestasi belajar siswa, salah satu metode
yang diduga mampu membuat suasana pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan serta dapat membantu kesulitan belajar siswa adalah metode
dengan tutor sebaya. Melalui metode ini, siswa secara terbuka dan
interaktif di bawah bimbingan guru, sehingga siswa terpacu untuk
menguasai bahan ajar yang disajikan sesuai standar.
Yang dimaksud
bimbingan tutor sebaya adalah kegiatan bimbingan yang dilaksanakan oleh
siswa yang memiliki pemahaman dan keterampilan lebih luas dibandingkan
dengan teman-temannya yang lain dan telah diberi pengarahan tentang
keterampilan komunikasi dan konseling (tutor) dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan yaitu membantu teman-temannya yang mengalami kesulitan
belajar (tutee) pada pelajaran TIK agar memperoleh hasil belajar yang
lebih baik.
Greenwood dkk,(kalkowsky, 2004:6) mengemukakan bahwa
“Terdapatnya keuntungan yang dapat diperoleh dari pelaksanaan tutor
sebaya, yaitu belajar keterampilan akademis, mengembangkan prilaku
social dan disiplin kelas, serta meningkatkan hubungan antar tutor.
Dalam penelitiannyapun Greenwood menemukan adanya penigkatan
.kepercayaan diri dan kemampuan pengendalian diri. Semuanya bermanfaat
bagi tutor dan tutee”. Dari penjelasan diatas, jelas bahwa pembelajaran
bantuan tutor sebaya memberikan keuntungan, baik bagi siswa tutor
maupun siswa yang dibimbingnya (tutee). Bagi tutor dengan membimbing
atau mengajarkan suatu topik kepada temannya, maka pengertian terhadap
materi itu akan menjadi lebih mendalam dan kesempatan untuk pengayaan
dalam belajar. Sedangkan siswa yang dibimbing akan lebih cepat mengerti
karena bahasa siswa lebih mudah dimengerti oleh temannya. Sejalan dengan
itu Natawidjaya (dalam Zuchri, 1996:5) mengatakan bahwa “bantuan
belajar oleh tutor sebaya pada umumnya memberi hasil yang cukup baik,
hubungan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain pada umumnya
terasa lebih dekat dibanding dengan guru”. Murid yang menjadi tutor
hendaknya diperhatikan segi kemampuan dalam penguasaan materi dan
kemampuan membantu orang lain. Itu berarti bahwa tutor adalah murid yang
tergolong baik dalam prestasi belajarnya dan mempunyai hubungan social
yang baik dengan teman-temannya (Sawali Tuhusya :2007). Dalam
penggunaan metode pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dan
kekurangan, seperti halnya tutor sebaya. Uraian di atas adalah beberapa
kelebihan dari metode tutor sebaya sementara kekurangan metode ini
antara lain : -Tidak semua siswa dapat menjelaskan kepada temannya. -
Tidak semua siswa dapat menjawab pertanyaan temannya. Kesimpulannya
bahwa siswa yang dapat ditunjuk sebagai tutor harus memiliki criteria
yang jelas yaitu siswa yang memiliki keunggulan kompetensi dibandingkan
dengan siswa lain di kelasnya. Kata kunci dalam strategi
Pembelajaran Metode Team Teaching dan Tutor sebaya adalah sama yaitu
Kerjasama. Dan paling tepat lagi karena sangat sesuai dengan konsep
ilahiyah yaitu Firman Allah dalam QS. Al-Maidah (5) ayat 2 yang artinya:
“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. ... “
C.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Jadi Pembelajaran dengan bantuan tutor sebaya adalah
suatu metode pembelajaran yang melibatkan siswa menjadi pengajar
setelah dipilih oleh guru berdasarkan kriteria tertentu yang didukung
dengan prestasinya yang lebih tinggi dari kelompoknya untuk membantu
teman-temanya sendiri yang mengalami kesulitan belajar
2. Ada empat
kriteria menjadi tutor sebaya yang ditawarkan oleh Moh. Surya (1985),
yaitu:
1) tutor membantu murid/siswa yang kesulitan berdasarkan petunjuk
guru,
2) murid/siswa yang dipilih sebagai tutor hendaknya diperhatikan
segi kemampuan dalam penguasaan materi dan kemampuan membantu orang
lain,
3) dalam pelaksanaannya, tutor-tutor ini dapat membantu
teman-temannya baik secara individual maupun secara kelompok sesuai
petunjuk guru,
4) tutor dapat berperan sebagai pemimpin dalam
kegiatan-kegiatan kelompok, dalam hal tertentu dia dapat berperan
sebagai pengganti guru. .
3. Ada tiga tahapan
Strategi Pembelajaran Metode Team Teaching yaitu Tahap Awal, Tahap
Inti, dan Tahap Evaluasi.
4. Pembelajaran tutor sebaya ini menggairahkan
siswa belajar, khususnya dalam belajar Fisika
IV. Saran Jika kita
jujur menilai, maka sepantasnya kita belajar dari Jepang tentang
bagaiman metode pembelajaran yang diterapkan di sana.
Prinsip jepang
mengajar adalah mengetahui, maknanya: Guru mengajar, maka siswa harus
mengetahui. Untuk memudahkan penerapan prinsip ini, maka Jepang
menerapkan secara legal formal Pembelajaran Metode Team Teaching. Oleh
karena itu penulis menyarankan agar kita semua guru di Indonesia dapat
memulai sekarang Pembelajaran Metode Team Teaching dan tutor sebaya
secara paralel.
Demi kemajuan bangsa dan agama, marilah kita sukseskan
penerapan Pembelajaran Metode Team Teaching dan tutor sebaya agar mutu
pendidikan di Indonesia dapat bersaing dengan Negara maju. Selamat
mencoba.
Indahnya belajar Fisika Integrasi Imtaq, karena semakin belajar Fisika, semakin bertambah keimanan kita, semakin belajar fisika, maka hati kita akan semakin indah karena alam merupakan obyek belajar Fisika sangatlah indah. Keindahan alam akan menumbuhkan kesuburan iman dalam hati orang-orang yang beriman. Jadi sungguh durhaka orang yang menyembah alam ini, karena yang berhak disembah adalah yang menciptakan alam ini yaitu Allah SWT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Mari kita menerapkan Firman Allah berikut QS. Al-Maidah (5) ayat 2 agar hidup kita dirahmati!
2. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah[389], dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram[390], jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya[391], dan binatang-binatang qalaa-id[392], dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya[393] dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
[389]. Syi'ar Allah ialah: segala amalan yang dilakukan dalam rangka ibadat haji dan tempat-tempat mengerjakannya.
[390]. Arti bulan haram lihat no. [119], maksudnya ialah: dilarang melakukan peperangan di bulan-bulan itu.
[391]. Ialah: binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke Ka'bah untuk mendekatkan diri kepada Allah, disembelih ditanah haram dan dagingnya dihadiahkan kepada fakir miskin dalam rangka ibadat haji.
[392]. Ialah: binatang had-ya yang diberi kalung, supaya diketahui orang bahwa binatang itu telah diperuntukkan untuk dibawa ke Ka'bah.
[393]. Dimaksud dengan karunia ialah: keuntungan yang diberikan Allah dalam perniagaan. Keredhaan dari Allah ialah: pahala amalan haji.
Posting Komentar